Kriminalitas Regional
Injak Mayat Siswi SMP ke dalam Gorong-gorong, Begini Cara Sadis Budi Bunuh Anak Kandung Karena Ini
Injak Mayat Siswi SMP ke dalam Gorong-gorong, Begini Cara Sadis Budi Bunuh Anak Kandung Karena Ini
BANJARMASINPOST.CO.ID, TASIKMALAYA - Injak Mayat Siswi SMP ke dalam Gorong-gorong, Begini Cara Sadis Budi Bunuh Anak Kandung Karena Hal Ini
Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto mengungkapkan cara sadis Budi Rahmat (45) memasukkan mayat anak kandungnya sendiri, Delis Sulistina (13) ke dalam gorong-gorong depan sekolahnya di SMPN 6 Tasikmalaya.
Budi Rahmat, menurut polisi, memasukan mayat korban secara paksa ke gorong-gorong sekolahnya.
"Mayat korban saat dimasukan gorong-gorong dipaksakan oleh pelaku. Supaya tersembunyi ke dalam gorong-gorong itu, pelaku mendorong mayat korban pakai salah satu kaki mencapai 2 meter jaraknya dari mulut gorong-gorong itu," jelas Anom di kantornya, Kamis (27/2/2020).
Tujuan pelaku, supaya mayat anaknya yang dibunuh olehnya tersembunyi dan diketahui orang lain setelah membusuk.
• Terdengar Rintihan Kesakitan, 2 Santri Terkapar di Area Sawah, 1 Tewas dan 1 Tubuhnya Penuh Lumpur
• Terungkap, Siapa yang Memberi Perintah Gunduli 3 Tersangka Susur Sungai SMPN 1 Turi Sleman
• Setiap Berhubungan Badan Wanita Cantik Ini Merasa Sakit Sekali padahal Tidak Sakit, Dokter Bingung!
• Misteri Balita Tanpa Kepala di Samarinda Terungkap, Hasil Otopsi Beberkan Fakta Usia Pembusukan
Hasil otopsi ungkap perbuatan pelaku
Pelaku mengira aksinya itu bisa mengaburkan perbuatan jahatnya dan menganggap kematian anaknya karena kecelakaan.
"Memang mayat korban membusuk secara kasat mata sulit untuk diketahui sidik jari pelaku. Namun, hasil otopsi yang sudah diliput rekan-rekan sebelumnya berhasil mengungkap ciri-ciri kekerasan pelaku," tambahnya.
Sebelum pelaku memasukan mayat korban ke gorong-gorong sekolah, lanjut Anom, mayat korban dibonceng memakai motornya dengan kedua tangannya terikat dengan posisi seperti memeluk saat naik motor di lokasi kejadian.
Pelaku pun sempat meninggalkan korban bekerja lagi seusai mencekik lehernya sampai tewas.
"Jadi pelaku sudah tahu setelah mencekik korban yang juga anak kandungnya itu telah tewas. Ditinggalkan kerja lagi baru dibawa ke gorong-gorong sekolahnya untuk disembunyikan," pungkasnya.
Motif pembunuhan: kesal dimintai uang study tour
Diberitakan sebelumnya, Budi Rahmat (45), diketahui sebagai pelaku pembunuhan anak kandungnya sendiri dengan cara dicekik sampai tewas karena kesal dimintai uang oleh korban untuk biaya study tour sekolahnya.
Sesuai informasi dari Kepolisian setempat, kejadian bermula saat korban mendatangi tempat kerja ayahnya sepulang sekolah memakai angkutan umum, Kamis (23/1/2020) sore.
Setibanya di tempat kerja pelaku yaitu salah satu rumah makan Jalan Laswi Kota Tasikmalaya, korban bertemu dengan ayahnya dan meminta uang untuk studi tour sekolahnya ke Bandung sebesar Rp 400.000.
