Berita Jakarta
Soal Pesawat Kepresidenan, Pengamat Politik: Jokowi Dulu Naik Ekonomi, Sekarang Pengen yang Baru
Soal Pesawat Kepresidenan Baru, Pengamat Politik: Jokowi Dulu Naik Ekonomi, Sekarang Pengen yang Baru
"Tapi saya enggak tau ketakutan yang saya miliki itu apakah para anggota rezim, pemerintah pernah enggak sih merasakan ketakutan yang sama dengan Pak Ganda dengan Pak Rocky," ujar Hendri.
Atau justru pemerintah Jokowi seperti dirinya yang tengah menikmati keadaan untuk menenangkan diri sendiri.
"Atau mereka justru menipu diri seperti saya dengan menikmati keadaan. Ya menikmati untuk menenangkan diri sendiri," ungkapnya.
• Kebohongan Lucinta Luna Soal Tidur dengan Banyak Artis Pria Dibongkar ke Hotman Paris

• Kumpulan Foto Pemeran Film Mulan yang Dibilang Mirip Chef Renatta Moeloek Juri Masterchef Indonesia
Syahganda Nainggolan Prediksi Rezim Jokowi Hanya Bertahan 6 Bulan
Pengamat Politik Syahganda Nainggolan memprediksikan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal jatuh enam bulan ke depan.
Dilansir TribunWow.com, prediksi Syahganda Nainggolan itu didasarkan pada kondisi pemerintahan Jokowi yang mengalami banyak masalah.
Terkait hal itu, Syahganda Nainggolan pun menyinggung wabah Virus Corona yang kini tengah dikhawatirkan seluruh warga dunia.
Mulanya, Syahganda menyoroti soal pemindahan Ibu Kota Negara ke Pulau Kalimantan.
Menurutnya, Jokowi sempat bepergian ke luar negeri untuk mencari dana demi memindahkan Ibu Kota ke Pulau Kalimantan.
"Jokowi baru ke Australia cari uang untuk ibu kota baru, dia ke Canbera dan lain-lain," kata Syahganda.
Tak hanya Jokowi, Menteri Hukum dan HAM Luhut Binsar Pandjaitan pun disebutnya turut mencari dana untuk memindahkan Ibu Kota.
"Kemudian Luhut Binsar Pandjaitan membawa orang ramai-ramai cari uang ke Amerika untuk investasi di Ibu Kota baru," jelasnya.
"Jadi tema mereka ini tema yang aneh yang sebenarnya udah di luar akal sehat."
Ia bahkan menyinggung jumlah uang yang digelontorkan pemerintahan Jokowi untuk membayar para buzzer.
"Makanya mereka membayar buzzer 72 miliar untuk membuat suasana supaya lebih heboh, lebih hebat, kondusif," jelas Syahganda.