Wabah Virus Corona

Kekhawatir Terbesar Amerika, 1 Juta Orang Bakal Dites Virus Corona, AS Tutup Kota & Liburkan Sekolah

Kekhawatir Terbesar Amerika, 1 Juta Orang Bakal Dites Virus Corona, AS Tutup Kota & Liburkan Sekolah

Editor: Didik Triomarsidi
AFP/YONHAP/SOUTH KOREA OUT
Para pekerja medis dilengkapi pakaian pelindung memindahkan seorang pasien diduga terinfeksi virus corona (tengah) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam, di daerah Cheongdo, Korea Selatan, Jumat (21/2/2020). Penyebaran virus corona hingga hari ini, Senin (24/2/2020), semakin menunjukkan peningkatan di sejumlah negara, seperti Italia, Iran, dan Korea Selatan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, WASHINGTON DC - Kekhawatir Terbesar Amerika Serikat, 1 Juta Orang Bakal Dites Virus Corona, 6 Orang Meninggal

Untuk itu Pemerintah Amerika Serikat ( AS) bakal melakukan tes virus corona jepada sekitar satu juta warganya pada pekan ini.

Kabar yang disampaikan Badan Panganan dan Obat (FDA) itu terjadi setelah kasus infeksi virus itu sudah mencapai 105 orang, dengan enam meninggal.

Kasus yang diakibatkan virus corona kini disebut sudah menjangkiti 12 negara bagian, dengan wilayah paling parah ada di Negara Bagian California dan Washington.

Pemerintah setempat menuturkan, sekitar seperempat kasus terbaru berasal dari antar-masyarakat. Artinya, penderita tidak punya riwayat bepergian ke negara terdampak.

Giliran Ibunda Chelsea Olivia Laporkan Miki Soesanti Kasus Pencemaran Nama Baik Terkait KDRT

Hati-hati Sebar Berita Covid-19! Polisi Gencar Patroli di Medsos, HOAKS soal Corona Pasti Masuk Bui

Dilema Bagus Kahfi! Berkarier di Eropa demi Sepak Bola Indonesia atau Bertahan di Barito Putera

Hasil Chelsea Vs Liverpool, The Blues ke Perempat Final Piala FA, Umpan Gratis Fabinho Fatal!

Dr Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Penyakit Menular dan Alergi dilansir CNN Selasa (3/3/2020) menuturkan, kekkhawatiran terbesarnya ada pada pekan depan.

"Kekhawatiran terbesar saya adalah pada pekan depan, atau mungkin 2-3 pekan lagi kami akan melihat lebih banyak kasus yang berkaitan dengan komunitas," ujar Fauci.

Berkembangnya kasus virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu terjadi di tengah munculnya panduan terbaru yang dikeluarkan badan kesehatan AS.

Panduan tersebut memberikan keleluasaan bagi laboratorium untuk menggelar lebih banyak uji coba tentang virus yang berasal dari Wuhan, China.

Sebab dari uji coba itu adalah kesalahan pada alat pemeriksaan yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Alat yang dikeluarkan oleh CDC awalnya berujung kepada ketidakpastian data dan membuat respons Negeri "Uncle Sam" terhambat.

Kemudian sepanjang akhir pekan, FDA memutuskan memperluas cakupan dengan mengizinkan sejumlah laboratorium untuk menggelar pemeriksaan mereka.

Menurut Komisioner FDA Dr Stephen Hahn, langkah yang diusulkan itu membuat baik perusahaan swasta maupun akademisi bisa ikut berpartisipasi.

Dampak yang bisa dirasakan adalah, sekitar satu juta orang warga AS bisa mendapat tes virus corona paling tidak pada akhir pekan ini.

Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah). Sampel virus diambil dari seorang pasien AS yang terinfeksi. Para ahli menambahkan gambar agar lebih tampak.
Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah). Sampel virus diambil dari seorang pasien AS yang terinfeksi. Para ahli menambahkan gambar agar lebih tampak. (kompas.com)

Total, lebih dari 91.000 orang positif terinfeksi SARS-Cov-2. Namun, lebih dari separuh, atau 48.000 dinyatakan sehat dan keluar dari rumah sakit.

Sejumlah negara melakukan langkah pencegahan dengan cara menutup kota yang terdampak, meliburkan sekolah, hingga menangguhkan sejumlah kegiatan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "1 Juta Orang di AS Bakal Dites Virus Corona",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved