Kisah Orang Orang ke Haul Sekumpul
Niat Hadiri Haul ke-15 Guru Sekumpul, Guru Honorer Ini Rela Berangkat Jauh-jauh dari Polewali Mandar
Niat Hadiri Haul ke-15 Guru Sekumpul, Guru Honorer Ini Rela Berangkat Jauh-jauh dari Polewali Mandar
Penulis: Nia Kurniawan | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Haul ke-15 Al-Alimul al-Alamah al-Arif Billaah al-Bahrul Ulum al-Waliy Qutb as-Syekh al-Mukarram Maulana Kiai Haji Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari (Abah Guru Sekumpul) telah berakhir.
Ada kenangan dan cerita dari para jemaah ketika keberangkatan maupun kepulangan. Hadiri Haul Guru Sekumpul tentunya diiringi niat tulus, perjalanan jauh melalui jalur darat, sungai, luar kota, luar provinsi Kalsel, bahkan luar negeri.
Para jemaah juga ada yang berangkat sendiri, bersama keluarga bahkan rombongan.
Para jemaah rela tidur atau istirahat dimana saja, pinggir jalan pun jadi, tidur di pelataran masjid , bahkan emperan toko.
• Awal Mula Dikenalnya Sosok Guru Sekumpul di Desa Terpencil Bernama Bala di Sulawesi Selatan
• Sakit Hati Istri Lihat Suami Tercinta Dibantai di Depan Mata, Teras Rumah Ditemukan Barcak Darah
• 4 Karyawan PT Nipsea Paint and Chemicals Diamankan, Gelapkan Ribuan Kaleng Cat Milik Perusahaan
Amirudin (32), Hilal (32) dan Ibrahim (28), berangkat bertika keluarga ini jauh-jauh datang ke Martapura dari sebuah desa lumayan terpencil di Sulawesi Selatan.
Tepatnya di Desa Bala, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali mandar, Sulawesi Selatan.
Ketiganya tinggal satu kampung, profesi mereka guru honorer, staf di madrasah sekolah MTSN 1 Polewali Mandar dan pekerja swasta.
Kabupaten Polewali Mandar (sering disingkat Polman), adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Polewali yang berjarak 246 km dari kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Kami dari Desa saja naik bis berjam-jam, lebih dari tujuh jam ke Bandara di Makasar, kemudian naik pesawat ke Kalimantan Selatan," ucap Amirudin.
Persiapan hadiri Haul Guru sekumpul memang sudah mereka siapkan jauh-jauh hari. Berencana bertahun-tahun, baru kali ini mereka bisa menunaikan niatnya.
"Betul baru sekarang keinginan dan niat kami terlaksana, sekitar tiga-empat tahun terakhir ini kami berkeinginan tapi tak kesampaian kini akhirnya bisa hadir. Alhamdulilah," kata Hilal.
Ibrahim mengatakan, sebelum keberangkatan memang sudah firasat akan bisa hadiri haul. Ibrahim bermimpi kemudian diceritakannya mimpi itu kepada Amirudin dan Hilal, hingga akhirnya mereka semakin mantap berangkat.
" Saya mimpi hadiri haul, lalu kami niatkan kuat-kuat untuk bisa hadir. Kami menabung," Katanya.
(banjarmasinpost.co.id/niakurniawan)