Berita Batola

53 Pelajar GIBS Batola Masuk Orang Dalam Pemantuan (ODP), Baru Pulang dari Negara Australia

53 Pelajar GIBS Batola Masuk Orang Dalam Pemantuan (ODP), Baru Pulang dari Negara Australia

Penulis: Edi Nugroho | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/edi nugroho
Sekretaris Daerah Kabupaten Batola Abdul Manaf 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - SEBANYAK 53 pelajar SMA GIBS Batola dan tiga pedamping masuk orang dalam pemantuan (ODP) usai pulang dari Negara Australia.

Puluhan pelajar tersebut saat ini diisolasi di sekolah di pinggir Jalan Trans Kalimantan selama 14 hari ke depan.

“Iya sebanyak 53 pelajar SMAN GIBS ini sebenarnya sehat-sehat. Cuma mereka kebetulan baru saja pulang dari Negara Austrialia sehingga perlu dipantau,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Batola Abdul Manaf, Selasa (24/3/2020).

Menurut Manaf, dari 56 orang baru datang di Australia tersebut, sebanyak 53 terdiri dari pelajar SMA GIBS dan tiga pendamping pelajar.

Kabar Mahasiswanya Disebut Positif Covid-19, Begini Klarifikasi Rektor ULM, Masih Berstatus ODP

Jumlah Donasi Raffi Ahmad & Nagita Slavina demi Tangani Virus Corona Bocor, Kakak Syahnaz Sebut Ini

Imbas Pandemi Virus Corona, Cicilan Ditangguhkan 1 Tahun & PenurunaN Bunga, Jokowi Ungkap Syaratnya

Saat ini puluhan pelajar SMA GIBS tersebut masih dalam monitoring dr. Indah beserta 3 orang tim perawat.

“Setiap 2 (dua) hari tim dokter dari Dinkes Kabupaten Batola melaksanakan monitoring di SMA GIBS,” katanya.

Menurutnya, saat ini semua pelajar SMAN/SMKN dan SMA GIBS diliburkan.

Kecuali puluhan pelajar yang baru pulang dari Negara Australia itu harus tetap dipantau selama 14 hari.

“Kita berharap setelah masa 14 hari, puluhan pelajar GIBS itu bisa berkumpul dengan pelajar dan masyarakat lainnya seperti biasa,” kata Sekda.

Dijelaskan Sekda, ODP adalah singkatan dari orang dalam pemantauan.

Seseorang dikatakan masuk dalam kategori ODP apabila ia sempat bepergian ke negara lain yang merupakan pusat penyebaran virus corona.

“Anda juga akan masuk sebagai ODP apabila pernah berkontak langsung dengan pasien yang positif corona. Orang yang masuk dalam kelompok ini adalah mereka yang belum menunjukkan gejala sakit,” katanya.

Dipaparkanya, PDP adalah singkatan dari pasien dalam pengawasan.

Artinya, orang yang masuk ke dalam kategori ini sudah dirawat oleh tenaga kesehatan (menjadi pasien) dan menunjukkan gejala sakit seperti demam, batuk, pilek, dan sesak napas.

Dijelaskannya, suspect corona adalah orang yang diduga kuat terjangkit infeksi COVID-19, dengan menunjukkan gejala virus corona dan pernah melakukan kontak dekat dengan pasien positif corona.

Pasien yang masuk dalam kategori ini akan diperiksa menggunakan dua metode, yaitu Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Genome Sequencing.

Pemeriksaan ini akan dilakukan untuk melihat status infeksi corona di tubuh suspect tersebut: positif atau negatif.

“Untuk puluhan pelajar SMA GIBS masuk dalam tahap ODP,” katanya.

(Banjarmasinpost.co.id/edi nugroho

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved