Wabah Corona di Kalsel

Jemaah Tablig dari Gowa Asal HST Masih Didata, Data Bupati dan Satgas Covid-19 Berbeda

Pemerintah HST masih mendata 20 orang jemaah tablig yang baru tiba dari Gowa, mereka diprediksi akan menjadi ODP

Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/eka pertiwi
penyemprotan cairan disinfektan di ruas jalan raya 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - 20 orang di Kabupaten Hulu Sungai Tengah diprediksi menjadi orang dalam pemantauan (ODP) baru.

Pasalnya, 20 orang ini merupakan warga HST yang baru pulang dari pelaksanaan Ijtima Jemaah Tablig Zona Asia di Gowa Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.

Terlebih, satu Jemaah Tablig asal Banjarmasin dinyatakan meninggal dunia setelah positif covid 19.

Jemaah ini meninggal dunia Sabtu (29/3/2020) lalu di Balikpapan saat menuju pulang ke Banjarmasin.

Selain itu, di Kalimantan Selatan terdapat delapan orang positiv covid 19 dan delapan orang merupakan pasien dalam pemantauan.

Pacari Alyssa, Al Ghazali Bicara Rencana Nikah, Putra Maia Estianty & Ahmad Dhani Ungkap Ini

UPDATE Sebaran 741 Kasus Covid-19 di Jakarta, Mewabah di 174 Kelurahan

Amarah Nia Ramadhani Pecah ke Jessica Iskandar, Istri Ardie Bakrie Ngamuk Gegara Ini

Sementara itu, di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, tercatat ada 59 orang yang sudah selesai pemantauan dan 91 orang masih tercatat ODP.

Rinciannya, Kecamatan Pandawan 14 dan 11 selesai dipantau, Batang Alai Utara empat orang dalam pemantauan dan dua sudah selesai dipantau, Limpasu ada dua orang dipantau, Batang Alai Timur satu orang dipantau, Labuan Amas Utara tiga orang dipantau dan dua orang selesai dipamtau, Barabai ada 38 orang dipantau dan 18 orang selesai pemantauan, Labuan Amas Selatan ada 11 orang dipantau dan sembilan orang selesai dipantau, Haruyan ada tiga orang dipantau dan tujuh orang selesai dipantau Hantakan tiga orang dipantau, Batu Benawa ada dua orang dipantau dan Batang Alai Selatan ada 10 orang dipantau dan 10 orang selesai dipantau.

Bupati Hulu Sungai Tengah, H A Chairansyah, membeberkan ada 20 orang yang baru datang dari Gowa asal Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

20 orang ini menurut, Chairansyah, perlu dipantau.

Selain itu perlu dipantau secara intensif dan berkala.

Menurut Chairansyah, 20 orang ini belum dapat diisolasi karena belum menunjukkan gejala.

Ketika warga HST tersebut menunjukan gejala baru diisolasi.

"Diisolasi itu berarti statusnya pasien dalam pengawasan (PDP) kalau ODP tidak perlu diisolasi. Hanya perlu disosialisasikan terkait covid 19," bebernya.

Data dari Bupati HST, dengan Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan Covid 19 Kabupaten Hulu Sungai Tengah berbeda.

Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan Covid 19 Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Sakdillah, membeberkan tim gugus baru mendapati empat orang yang terdata.

Ia tak menutup kemungkinan jumlah tersebut merupakan jumlah warga yang datang dari Gowa. Pasalnya, pihaknya juga masih melakukan pendataan.

"Sesuai permintaan bupati. Kami akan memaksimalkan pengawasan. Tidak boleh kecolongan. Kami juga akan meminta lurah, RT, dan kepala desa untuk mendata," bebernya.

Berdasarkan data yang didapat pihaknya mendapatkan info jika jemaah ada di wilayah Kasarangan, Pagat, dan Barabai.

"Ini data terbaru," katanya.

Lalu, apakah ODP dari Gowa ada perhatian khusus mengingat ditemukan kasus positif covid 19?

Menurut Sakdillah, status ODP dari Gowa perlakuanya masih sama. Apalagi, kawasan Gowa belum dinyatakan wilayah pandemik.

"Gowa masih masuk kategori transmisi lokal," bebernya.

Selain itu, ODP lainnya, juga terus memantau melalui jejaring di semua puskesmas.

Selain itu petugas yangg dikerahkan merupakan semua petugas survrilance puskesmas dan tim gugus tugas.

Cara pemantauan seperti turun ke lapangan langsung. Hingga melalui telpon via online.

"Kami juga menyediakan form. Kami berharap yang ODP bisa menaatinya. Sebaiknya ODP di rumah saja, kalau pun terpaksa keluar pakai masker dan jaga jarak aman minimal satu meter," tegasnya.

Hingga saat ini belum ada peningkatan dari ODP menjadi Pasien Dalam Pemantauan (PDP).

Pihaknya juga tetap melakukan peningkatan kewaspadaan hingga saat ini.

Menurutnya, Dinas Kesehatan Kabupaten HST mengarahkan seluruh puskesmas di HST agar selalu memberikan informasi kepada masyarakat terkait covid 19.

Cara lain untuk memutus rantai penularan yakni dengan cara melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi yang ramai.

Seperti lokasi tempat ibadah, perkantoran, hingga tempat umum.

(banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved