Berita Kotabaru

Stok Beras di Kotabaru Mencukupi untuk Enam Bulan

Ketua DPRD Kotabaru memastikan stok beras di gudang bulog masih cukup untuk persediaan enam bulan ke depan kecuali stok gula yang memang kosong

Penulis: Herliansyah | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/herliansyah
Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis melakukan pengecekan stok pangan bersama dinas terkait di Perum Bulog KCP Kotabaru, Rabu (1_4_2020)_1 

BANJARMASINPOST.CO.ID,KOTABARU - Langkah sigap Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis langkah upaya mengantisipasi kekurangan stok pangan.

Langkah cepat dengan melakukan pengecekan ketersediaan stok beras ke Perum Bulog KCP Kotabaru, Rabu (1/4/2020).

Bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan, Syairi mengungkapkan pengecekan untuk memastikan ketersediaan stok pangan.

Menyusul surat edaran baru dikeluarkan Gubernur Kalsel yang mempersempit akses keluar masuk orang maupun barang diperkirakan akan berdampak terhadap sosial ekobomi masyarakat, tidak kecuali di Kabupaten Kotabaru.

Kebiasaan 20 Detik Sule Diungkap, Ayah Rizky Febian & Putri Delina Singgung Soal Pernikahan

4 Pasien Ungkapkan Cara Sembuh dari Corona, Happy Meski Tulang Terasa Remuk

"Dalam hal ini kita harus memperhatikan kesiapan kemampuan pangan daerah kita menghadapi situasi sekarang ini," jelas Syairi Mukhlis.

Terlebih DPRD yang memiliki fungsi pengawasan, melalukan pengontrolan ke lapangan.

Berdasarkan laporan Kepala Perum KCP Bulog, stok tersedia di gudang 877 ton.

"Dengan stok yang ada, InshaAllah enam bulan ke depan persiapan masih cukup," Jelas Syairi kepada banjarmasinpost.co.id.

Termasuk bahan lain yang tertampung di Perum Bulog KCP Kotabaru antara lain, minyak goreng, daging beku.

Kecuali salah satu bahan kebutuhan lainnya seperti gula, diakui Syairi Mukhlis secara nasional mengalami kelangkaan sehingga sudah barang tentu berimbas pada harga di pasaran.

"Baru saya dapat laporan dari Diskoperdah, sekarang harga gula di eceran sudah Rp 21 ribu perkilogram. Dan, itu tentu akan menjadi perhatian. Mudah-mudahan apa yang disampaikan Kepala Bulog, pemasukan gula dari Pemerintah Pusat sampai ke Kotabaru," harap Syairi.

Sementara itu, Kepala Perum Bulog KCP Kotabaru Abdul Mukni mengatakan, terkait kelangkaan gula pasir terjadi secara nasional.

Sementara Kotabaru hanya mendapat 29 ribu ton atau 8 persen dari peta nasional yang diberikan Kemendag.

Menurut Abdul, 29 ribu ton masih dalam bentuk bahan mentah yang akan diolah di gudang PG Bulog di Jawa.

"Informasi terkahir gula yang import yang dari Batam. Sekitar 250 ton dan masuknya pun bertahap," jelas Abdul.

Untuk kabupaten dialokasikan sebanyak 10 ton.

Namun, karena KCP Kotabaru membawahi dua kabupaten maka diberikan sekitar 20 ton untuk kesiapan Ramadan dan Lebaran.

"Kalau nanti habis atau tidak mencukupi, stok di Banjarmasin masih ada, kemungkinan Kotabaru akan ditambah pengirimannya," pungkasnya.

BANJARMASINPOST.co.id/helriansyah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved