Berita Banjarmasin
VIDEO Setiap Hari Memancing Gabus, Wendi dapat Ribuan Dolar
Pekerjaan Wendi hanya memancing dari satu spot ke spot lainnya, tapi hobil sekaligus pekerjaan itu justru mengalirkan dolar ke rekeningnya
Penulis: Salmah | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Bagi kebanyakan orang memancing adalah hobi mengasyikan.
Sementara bagi orang yang tak suka mancing, aktivitas itu seperti membuang waktu dan membosankan.
Namun bagi pria satu ini memancing tak sekadar hobi tapi juga pekerjaan.
Wendi bukanlah pemancing biasa tapi ia spesialis memancing ikan haruan (gabus) namun dibayar dengan dolar.
Bagaimana bisa? Ya, bisa saja, sebab ia mengunggah video-videonya memancing di kanal YouTube dan setiap konten yang ia unggah menghasilkan uang.
Warga Jl Mangga IV, Kelurahan Kebun Bunga, Banjarmasin Timur itu, merupakan salah satu Youtuber Kalsel yang sukses.
• VIDEO Relawan Senang Bisa Membantu Warga Banjarmasin, Meski Sempat ditolak
• VIDEO Jelang Ramadhan di Pasar Sudimampir, Pedagang : Penjualan Sepi
Sempat gagal di awal, kemudian dalam setahun terakhir akhirnya ia mampu mendulang rezeki dari kanal khusus video karya netizen tersebut.
"Setelah melakoni beberapa pekerjaan, salah satunya ojek online, akhirnya saya berpikir tentang pekerjaan yang sesuai passion saya. Setelah cari-cari info, saya terpikat dengan dunia online yang bisa menghasilkan pendapatan," ujarnya.
Sebagai anak muda milenial yang akrab dengan dunia teknologi informasi, maka dengan bermodal sebuah smartphone mulailah ia belajar bagaimana menjadi content creator di YouTube.
"Akun pertama saya, anak asuhan rembulan, gagal. Karena memang ada beberapa kesalahan yang saya lakukan. Kemudian saya bikin akun baru yaitu Abahnya Khalid dan mencoba lagi bikin video-video sesuai persyaratan agar bisa di-monitize (dinilai kelayakan menjadi member yang videonya bisa diperhitungkan)," kisahnya.
Pada akhir 2018 itu Wendi harus bersabar selama dua bulan.
Jadi pada bulan kedua barulah videonya sudah mulai banyak penonton (viewer) dan pelanggan (subscriber).
Begitu girang dan bersyukurnya Wendi tatkala dapat pemberitahuan bahwa karyanya sudah bisa di-monitize.
Dolar pun mulai mengalir ke rekeningnya yang kemudian dikonversi ke rupiah.
"Alhamdulillah, gagal di awal, kemudian saya coba lagi, ternyata berhasil mendapat penghasilan. Tinggal bagaimana saya menjaga karya video agar tetap ditonton dan dicari netizen," ujar pria berambut panjang berikat ini.
Wendi menyatakan inilah pekerjaan yang disukainya.
Bisa mengatur sendiri waktu kerjanya dan setelahnya menjadi pasiv income, karena setiap saat ada saja perhitungan atas jumlah penonton.
Alat kerja Wendi terbilang ringkas.
Sebatang joran lengkap dengan reel dan umpan palsu.
Sebuah strip yang dipasang di badan dengan dudukan smartphone di bagian dada untuk mengamera keseruan memancing.
Hampir setiap hari Wendi keliling kompleks tempat tinggalnya.
Ia melempar umpan ke tempat berair di sekitar rumah warga, antara lain samping rumah, kolong rumah, rawa belakang rumah.
"Spot mancing memang saya pilih kawasan permukiman. Kan di Banjarmasin ini tanah rawa, jadi banyak kawasan air di permukiman yang bisa dipancing," jelasnya.
Sasaran Wendi adalah ikan kesukaan urang Banjar yaitu haruan.
Pernah ia dapat seekor haruan seberat 1,6 kg.
Bahkan dulu pernah dapat patin 10 kg. Ikan itu jadi lauk makan di rumah dan kadangpula ada yang membeli.
Selama setahun lebih melakoni pekerjaan ini penghasilannya cukup lumayan.
Dalam sebulan memang pendapatannya fluktuatif (naik turun sesuai perhitungan), kisarannya ratusan ribu hingga belasan juta rupiah.
"Paling rendah pernah dapat bayaran daei Youtube senilai Rp800 ribuan dan paling tinggi pernah dapat Rp11.6 juta saat salah satu videonya viral hingga ditonton lebih satu juta viewers.
Subscriber-nya sekarang 42 ribu member.
Setiap video rata-rata ratusan ribu viewer.
Wajar jika setiap mengunggah video baru maka tak pernah sepi penonton.
Bagi Wendi, ia tak melakukan trik atau strategi khusus untuk menarik banyak subscriber maupun viewer ke akun; Abahnya Khalid.
Ia hanya mengutamakan isi konten yang memang disukai banyak orang.
"Tukar view, tukar subscribe, itu kalau ketahuan pihak Google selaku pemilik dan pengelola Youtbe, maka kita yang rugi. Jadi saya yang alami saja, biarkan Youtube yang menaruh video kita sesuai penjelajahan atau searching netizen, misal saat ada yang cari video berita politik, di antara video-video pilihan yang muncul juga akan turut satu atau dua video kita, sehingga jangan khawatir soal view," tukasnya.
Pengalaman Wendy, YouTube menyukai video-video lama, video yang orisinal bikinan sendiri, bukan video re-upload atau unggah ulang.
Nah, jika video Anda sesuai kriteria tersebut, ada potensi untuk jadi uang.
(banjarmasinpost.co.id/Salmah Saurin)