Wabah Virus Corona
Begini Pekerjaan Robot di Tengah Wabah Virus Corona, Gantikan Mahasiswa dan bantu Petugas Medis
Pandemi virus corona atau Covid-19 di negara lain sudah melibatkan peran robot. Petugas medis hingga mahasiswa dibantu oleh kecanggihan robot.
Editor : Nia Kurniawan
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pandemi virus corona atau Covid-19 membuat perayaan upacara kelulusan musim semi di Jepang dibatalkan.
Namun, para mahasiswa Business Breakthrough University di Tokyo mampu menghadiri acara kelulusan tersebut dengan digantikan sebuah avatar robot.
Robot yang dikembangkan ANA Holdings dan dijuluki 'Newme' tersebut menggunakan toga dan topi kelulusan dalam acara kelulusan.
Pada bagian wajah robot-robot tersebut dipasang sebuah gadget tab yang menampilkan wajah para mahasiswa yang lulus.
• Jenuh Pandemi Virus Corona ini 5 Drama Korea Pengobat Rindu Crash Landing On You
• Obat Virus Corona ala Motivator Tung Desem Waringin yang Mengaku Positif Covid-19
• Wabah Virus Corona Lockdown di India, Ini Foto Suasana Hrithik Roshan Tinggal Bareng Mantan Istri
Para mahasiswa itu login dari rumah masing-masing dan mengontrol robot dengan melalui laptop mereka.
Satu per satu robot itu kemudian menuju podium untuk menerima ijazah.
Staf universitas pun bertepuk tangan dan mengucapkan 'selamat!' ketika Rektor Universitas Kenichi Ohmae menempatkan ijazah di rak yang dipasang di bagian perut robot.
"Saya pikir ini benar-benar pengalaman baru untuk menerima ijazah di area publik sementara saya berada di tempat pribadi," ujar Kazuki Tamura melalui avatar komputernya, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (7/4/2020).
Universitas ini berharap pendekatan serupa dapat diterapkan universitas lainnya untuk menghindari kerumunan atau berkumpulnya massa.
• Ibu Hamil PDP Live Facebook Sebelum Meninggal tak Semujur Artis Melahirkan Di Tengah Wabah Covid-19
• Kondisi Pandemi Virus Corona Crazy Rich Surabaya Shandy Purnamasari Bagi Nasi Bungkus Naik Ferrari
Namun, berkaca pada dunia manusia saat ini, universitas ini hanya membatasi perayaan kelulusan kepada empat mahasiswa. Sehingga para robot juga dapat berlatih social distancing di tengah pandemi virus corona.
Nah, di Italia para petugas medis menyambut baik kehadiran robot yang membantu mereka dalam menangani pasien virus corona.
Namanya adalah Tommy, satu dari enam robot yang membantu para petugas medis di rumah sakit Circolo, Varese, sebuah kota di wilayah Lombardy.
"Ini seperti memiliki perawat lain tanpa memikirkan masalah yang berkaitan dengan infeksi," kata Direktur Perawatan Intensif dr. Francesco Dentali, dilansir dari Reuters.
• Update Covid-19 Kalsel, Tiga Orang Positif Setelah Kontak dengan Pasien Ulin-1
• Update Virus Corona 7 April 2020, Pasien Sembuh di Dunia Capai 277.855 Kasus
Robot berukuran anak kecil itu diarahkan ke kamar dan dibiarkan berada di samping tempat tidur pasien, sehingga dokter dapat menjaga pasien lain yang berada dalam kondisi lebih serius.
Bertugas memantau pasien Para robot itu memantau parameter dari peralatan di ruangan kemudian menyampaikannya ke staf rumah sakit.
Wajah Tommy yang berupa layar sentuh memungkinkan pasien untuk merekam pesan dan mengirimkannya ke dokter.
Hal yang paling penting dari kehadiran para robot berteknologi tinggi itu adalah memungkinkan rumah sakit untuk membatasi frekuensi kontak antara petugas kesehatan dengan pasien, sehingga mengurangi risiko infeksi.
Lebih dari 4.000 petugas kesehatan Italia telah terpapar virus corona ketika merawat korban di Italia. Asosiasi Medis Italia mengatakan setidaknya 70 petugas medis telah meninggal dunia.
Pihak asosiasi menyebut, puluhan petugas medis tersebut besar kemungkinan masih hidup seandainya mereka lebih terlindungi dengan peralatan memadai.
"Dengan menggunakan kemampuan saya, staf medis dapat berhubungan dengan pasien tanpa kontak langsung," kata robot bernama Tommy itu.
• Rapid Test Covid-19 Maia Estianty dan Irwan Mussry Dinyinyiri Warganet Ini Jawaban Telak Ibunda Dul
Manfaat yang dirasakan Butuh waktu bagi para pasien untuk memahami bahwa robot itu mungkin melakukan perintah dokter dengan tepat. Menurut Dentali, pasien harus mengetahui tujuan dan fungsi dari kehadiran robot-robot itu.
"Reaksi pertama tak positif, terutama untuk pasien tua. Tetapi jika Anda menjelaskan tujuan Anda, pasien akan senang karena ia dapat berbicara dengan dokter," jelas dia.
Robot itu juga membantu rumah sakit dalam menghemat persediaan masker dan alat pelindung diri yang harus digunakan para perugas.
Kekurangan masker telah menjadi salah satu masalah terbesar yang mengganggu sistem kesehatan Italia sejak penularan muncul pada akhir Februari.
Tommy dan sesama perawat robotnya memiliki satu keuntungan lagi, yaitu mereka tak mengenal lelah, baterai dapat diisi dengan cepat, dan mereka kembali bekerja di bangsal.
"Dokter dan perawat telah terpukul oleh virus ini. Fakta bahwa robot tidak dapat terinfeksi adalah pencapaian yang luar biasa," kata Dentali, dilansir dari France24.
Artikel ini tayang di Tribunnews.com dengan judul Imbas Pandemi Corona, Robot Gantikan Mahasiswa Jepang Hadiri Upacara Kelulusan dan Kompas.com dengan judul "Petugas Medis Italia Dibantu Robot Saat Merawat Pasien Virus Corona, Begini Cara Kerjanya...",
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/robot.jpg)