Wabah Corona di Kalsel
UPDATE Corona di Kalsel 7 April 2020, ODP Capai 1.173 dan Terbanyak di Kota Banjarbaru
Update Virus Corona di Kalsel, Selasa (7/4/2020), Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 capai 1.173.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Rendy Nicko
Editor: Rendy Nicko
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Pemantauan perkembangan Covid-19 di Provinsi Kalsel pada Selasa (7/4/2020) per pukul 10.00 Wita terus dilakukan. Khususnya pada Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Dari data Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalsel, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 1.173.
Tiga daerah terbanyak adalah ODP terkait Virus Corona atau Covid-19 ada di Kota Banjarbaru 210 orang, disusul Kabupaten Tanahbumbu 175 dan Kota Banjarmasin 154.
Adapun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 atau Virus Corona sebanyak 15 orang, terbanyak di Kota Banjarmasin delapan orang, dan Kabupaten Banjar 2, Kabupaten Batola 2, sebanyak 1 PDP di Kabupaten Tapin, 1 PDP di Kabupaten Balangan, dan 1 PDP asal Kabupaten Tanahbumbu.
• UPDATE Corona di Kalsel Sore Ini, Jumlah Positif & Meninggal Naik, Ada dari Tapin
Sementara untuk pasien positif Virus Corona atau Covid-19 dilaporkan sama dengan sebelumnya yakni 16 orang. Dengan rincian 10 Banjarmasin, Kabupaten Banjar 3, Kabupaten Tabalong 2, Kota Banjarbaru 1 orang.
Selain itu juga sudah dilaporkan dua orang meninggal dunia dengan Suspect Corona Virus.
"Perkembangan terus dipantau tim dan kemudian akan diupdate lagi nanti sore," kata Jubir Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan Covid-19 , HM Muslim.
Jumlah PDP Meningkat
Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 atau Virus Corona di Provinsi Kalsel mengalami peningkatan dari sebelumnya.
Jika sebelumnya hanya dilaporkan 10 PDP Virus Corona, maka saat ini Gugus Tugas Covid-19 menerima setidaknya 15 laporan PDP di Provinsi Kalsel.
Juru bicara Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Kalsel HM Muslim akhirnya mengungkap perkembangan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Sementara untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kalimantan Selatan ada sebanyak 15 orang sampai Minggu (5/4/2020).
Sebanyak 15 PDP ini masih dalam perawatan intensif, dengan rincian di RS Ulin ada delapan pasien, RS Balangan satu pasien, RS Boejasin Tala satu pasien, RS Moch Anshari Saleh empat pasien, dan RS Batola satu pasien.

Berikut Kondisi Pasien PDP per Senin (6/4/2020):
* RS Ulin: (Delapan pasien)
Ulin 27, laki laki, 42 Banjarmasin, stabil
Ulin 28, wanita, 58 tahun, Banjarmasin saat ini masih stabil
Ulin 29, wanita Banjarmasin, sesak nafas
Ulin 30, Banjarmasin, sama sekda nafas
Ulin 31, Banjarmasin, sama sesak nafas
Ulin 32, Banjarmasin, stabil
Ulin 34, Banjarmasin, stabil
Ulin 40, Banjarmasin, stabil
* RS Balangan (satu pasien)
BL-1, 60 laki-laki, alami sesak nafas, ada riwayat ke Sulawesi Selatan.
* RS Boejasin. (satu pasien)
B-1, 60 tahun, laki-laki, Tanbu, Kondisi stabil.
* RS Moch Anshari Saleh. (empat pesien)
Maz-2: 67 tahun, kondisi stabil
Maz-3: Kondisi stabil. (pindahan Batola)
Maz-4: kondisi stabil
Maz-5: kondisi stabil
* Badul Aziz Batola, (satu pasien)
AZ-2, 45, kali-laki, kondisi stabil

Satu Lagi PDP Banjar Ditemukan
Setelah beberapa hari nihil pasien dalam pengawasan (PDP) yang terindikasi terkena virus corona atau covid-19, ada lagi satu PDP di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Namun Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian dan Penanganan (GTPPP) Covid-19 Kabupaten Banjar menyatakan sebenarnya secara faktual pasien tersebut bukan warga Kabupaten Banjar.
Secara administratif masuk dalam daftar PDP Banjar dikarenakan yang bersangkutan masih tercatat ikut alamat mertua (Kabupaten Banjar).
Padahal secara fisik keberadaannya di Kota Banjarmasin dan bekerja di Banjarmasin pula.
"Hanya alamatnya saja yang masih terdaftar ikut mertua. Kemarin saat berkomunikasi dengan pihak Banjarmasin (GTPPP) disepakati dimasukkan ke Banjar saja," papar Juru Bicara GTPPP Banjar dr H Diauddin, Senin (6/4/2020).
Disebutkannya, kontak erat PDP tersebut tiga orang yakni suami, mertua, dan adik ipar. Kondisi kesehatan yang bersangkutan juga cukup stabil. Bahkan telah dua kali menjalani swap dan hasilnya menggembirakan.
"Insha Allah kita (Banjar) tidak ada lagi penambahan PDP," timpal Ketua GTPPP Covid-19 Banjar HM Hilman.
Perlakuan kontak erat sama seperti Orang Dalam Pemantauan (ODP. Karena itu ketiga kontak erat tersebut juga dalam pemantauan serta menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.
Jumlah ODP di Kabupaten Banjar sebanyak 128 orang, terkonfirmasi positif covid-19 tetap tiga orang.
Diauddin menerangkan sebenarnya ODP ada pertambahan beberapa orang, namun pada saat yang sama juga ada sebagian ODP yang telah dinyatakan aman setelah 14 hari menjalani isolasi mandiri serta pemantauan.
ODP yang telah dinyatakan aman, jelasnya, dipastikan tidak ada kuman covid sehingga dapat kembali beraktivitas seperti biasa. "ODP yang sudah selesai menjalani masa inkubasi 14 hari dan telah dinyatakan aman 34 orang," sebutnya.
Keberadaan mereka tidak perlu lagi ditakutkan menulari orang lain karena secara klinis telah aman. Karena itu semua ODP diminta menaati seruan pemerintah bertahan di rumah (isolasi mandiri) selama 14 hari.
"Itulah yang teramat penting, tolong sabar selama setengah bulan saja untuk tidak keluar rumah. Setelah itu bisa beraktivitas lagi setelah dinyatakan aman," ucapnya.
Dalam kaitan itu, sebut Diauddin, dibutuhkan kontrol sosial dari masyarakat untuk turut menjaga agar ODP tak keluar serta memberi semangat. "Ini penting, memberi semangat karena jika meminta menahan diri agar tetap di rumah tapi tidak memberi support, memang akan membosankan berada di rumah selama dua pekan," tandasnya.
(banjarmasinpost.co.id /Nurholis Huda)