Wabah Virus Corona

Keluhan Driver Ojol Makin Sepi Order Kalau Dilarang Terima Penumpang saat PSBB

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto pun menyetujui permohonan pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menerapkan status pembatasan sosial

Editor: Didik Triomarsidi
TribunJakarta/Muhammad Rizki Hidayat
Driver ojol menjaga jarak saat mengantre pemberian makanan gratis, di depan Polsek Metro Senen, Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2020). 

Editor: Didik Triomarsidi

Pasien positif DKI Jakarta 1.369 kasus, 106 meninggal dan 65 sembuh

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga Selasa, 7 April 2020 mencapai 2.738 pasien.

Dari jumlah seluruh Indonesia itu, untuk DKI Jakarta ada 1.369 kasus positif, 106 meninggal dan 65 dinyatakan sembuh.

Dari kasus itu ada penambahan jumlah kasus terpapar corona mencapai 100 orang, untuk itu Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto pun menyetujui permohonan pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menerapkan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Punya Istri Dua, Suami di Dubai Ini Kebingungan saat UEA Diberlakukan Jam Malam

Siapa Saja yang Berhak Dapat THR dan Gaji Ke-13 saat Corona? Ini Penjelasan Sri Mulyani

Selain http://portal.ltmpt.ac.id, 12 Laman Ini Bisa Akses Pengumuman SNMPTN 2020

Dengan demikian, PSBB di Ibu Kota bisa diterapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.

Layanan ojek online turut terdampak dalam peraturan itu. Dalam penjelasan peraturan, disebutkan bahwa layanan ekspedisi barang, termasuk sarana angkutan roda dua berbasis aplikasi dibatasi hanya untuk mengakut barang dan tidak untuk penumpang.

Menanggapi hal itu, sejumlah pengemudi ojol mengaku keberatan. Pasalnya, selama pandemi Covid-19 mereka sudah kesulitan mendapatkan pesanan.

“Ini enggak ada Pembatasan Sosial Berskala Besar itu aja orderan udah berkurang, apalagi kalau itu diterapin,” ujar Reno, salah satu pengemudi ojol dikawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (7/4/2020).

Reno menjelaskan, pesanan yang diterima saaat ini memang lebih banyak dari layanan antar barang dan makanan. Namun jika ada larangan menerima penumpang, peluangnya mendapat penumpang jadi semakin kecil.

“Emang sih sekarang mayoritasnya food sama barang. Cuma kan kalau ada penumpang, jadi nambah peluang dapet orderan,” ungkapnya.

Pengemudi ojol lainnya, yakni Tama mengatakan bahwa larangan menerima penumpang kurang tepat, karena akan mempersulit mereka mendapatkan penghasilan.

Terlebih, untuk menerima orderan makanan diperlukan modal awal sebelum menerima bayaran dari pemesan.

“Ada penumpang aja udah dikit penghasilannya. Karena corona gini banyak yang kerja dari rumah juga kan. Lagian, kalau untuk (pesanan) food kan harus ada modalnya juga, enggak semua punya modal buat ngambil,” tutur Tama.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dilarang Terima Penumpang saat PSBB, Pengemudi Ojol Mengeluh Makin Sulit Cari Orderan",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved