Syaban 2020
Ustaz Abdul Somad Jelaskan Soal Qadha Puasa Ramadhan Setelah Nisfu Syaban
Qadha atau puasa Ramadhan setelah Nisfu Syaban. Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad.
Penulis: Noor Masrida | Editor: Nia Kurniawan
Menurut Salamah, ‘Aku belum pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa dua bulan berturut-turut kecuali puasa Sya’ban dan Ramadhan.’
Ibnu Umar RA menyatakan, Rasulullah SAW menyambung puasa Sya’ban dengan puasa Ramadhan. Hadits ini ditakhrij oleh At-Thahawi,” (Lihat Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid fi Nihayatil Muqtashid, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2013 M/1434 H], cetakan kelima, halaman 287).
Terkait utang puasa, disarankan sebaiknya diqadha sesegera mungkin meskipun setelah pertengahan bulan Sya’ban.
Ceramah Ustadz Abdul Somad Tentang Qadha Puasa Setelah Lewat Nisfu Sya'ban
Sebelum menyambut puasa Ramadhan, maka terlebih dulu harus menyelesaikan utang puasa di bulan Ramadhan tahun lalu.
Utang puasa Ramadhan tahun lalu ini disebut juga puasa qadha.
Hukum untuk melaksanakan puasa qadha bulan Ramadhan adalah wajib.
Karena puasa Ramadhan termasuk dalam salah satu rukun islam yang ketiga.
Namun, bagaimana jika puasa qadha bulan Ramadhan masih belum beres bahkan setelah Nisfu Syaban? apakah hukumnya boleh atau malah haram?
Mengenai hukum ini, maka UAS atau Ustadz Abdul Somad menjawabnya.
Hal tersebut terlihat di laman Youtube Dakwah Islam seperti dilansir Banjarmasinpost.co.id dari laman Serambinews.com, Rabu (8/4/2020).
Untuk pembayaran puasa Ramadan setelah memasuki Nisfu Syaban, ada perbedaan pendapat para ulama.
Ada yang mengharamkan puasa pada Nisfu Syaban hingga bulan Ramadan tiba.
Ada juga yang membolehkannya.
"Sampai kapan batas meng- qadha shaum?" tanya seorang jamaah kepada UAS.