Berita Kabupaten Banjar
Kembangkan Talenta Warga Binaan, Cara ini yang Dilakukan Lapas Narkotika Karangintan
Petugas Lapas Karangintan kini bahkan dapat lebih fokus melaksanakan pembinaan internal, antara lain kegiatan pada bidang seni
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Pembatasan sosial terus digaungkan pemerintah sebagai upaya menangkal dan mengatasi mewabahnya virus corona atau covid-19.
Aktivitas masyarakat pun terdampak, termasuk di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karangintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Pihak Lapas setempat kini juga melakukan pembatasan kegiatan pembinaan warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang melibatkan pihak eksternal.
Selain itu juga melakuka pembatasan kunjungan bagi warga binaan.
• 5 Efek Samping Penggunaan Hand Sanitizer Berlebihan, Bisa Keracunan Alkohol
• Fakta Virus Corona Memperparah Penderita Asma, Penyanyi Pink Beberkan Ini
• Awal Ramadhan 2020 Jumat 24 April, Peraih Nobel: Rajinlah Puasa Sunah Selain di Bulan Suci
Namun di tengah keterbatasan yang dilakukan tersebut tak menyurutkan aktivitas pembinaan WBP setempat.
Petugas Lapas Karangintan kini bahkan dapat lebih fokus melaksanakan pembinaan internal.
Antara lain kegiatan yang dilaksanakan yakni pada bidang seni musik.
Jenis musik yang saat ini diasahkembangkan yakni musik Panting.
Ini sekaligus sebagai uoaya membantu melestarikan khazanah lokal.
Bahkan di lingkungan Lapas Narkotika Karangintan telah terbentuk grup musik panting yakni Intan Pengayoman.
Warga binaan setempat telah cukup terampil memainkan musik panting dalam sentuhan modern berjudul Galuh Banjar.
"Saya senang WBP di sini sudah lumayan piawai memainkan musik Panting," ucap Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Karangintan, Sugito, Sabtu (11/4/2020).
Ia mengatakan hal itu membuktikan di tengah wabah Covid-19 namun tak menyurutkan warga binaan menghasilkan karya seni.
Melalui beragam program binaan yang intens dilakukan selama ini, WBP setempat memiliki kemampuan dalam berbagai bidang.
Itu merupakan bekal penting bagi mereka ketika kelak telah bebas dan kembali membaur di tengah masyarakat.
Selain musik, guna menyalurkan dan melatih keterampilan, warga binaan setempat juga ditempa kegiatan keterampilan budi daya ikan air tawar, bakery, pengelasan.
"Asa juga keterampilan pembuatan kain sasirangan, serta menanam tanaman palawija dan sayur mayur," papar Sugito.
Dikatakannya, kegiatan pembinaan saat ini cukup terbatas dan belum dapat melibatkan instansi luar.
Karena itu pihaknya berupaya mengoptimal kegiatan-kegiatan tertentu untuk aktivitas WBP.
"Pelatihan yang melibatkan pihak eksternal memang belum bisa dilaksanakan. Namun itu bukan menjadi alasan kami untuk tidak melaksanakan kegiatan pembinaan," tegas Sugito.
Berbekal keterampilan yang dimiliki para pegawai, lanjutnya, pihaknya mencoba memaksimalkan kegiatan pembinaan. "Pelatihan dan aktivitas para WBP cukup penting dalam mendukung keamanan dan ketertiban di dalam lapas," tandasnya.
(banjarmasinpost.co.id/roy)