Wabah Corona di Kalteng
6 Ribu Masker yang Dicuri, Ternyata Untuk 10 Ribu Tenaga Medis di Kalteng
Menurut Suyuti, sebanyak 6.000 lebih masker yang dicuri dan kurang dari 24 jam pelakunya sudah dibekuk oleh Petugas.
Penulis: Fathurahman | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah, Suyuti Syamsul, mengapresiasi cepatnya kinerja tim Polresta Palangkaraya, Kalimantan Tengah yang, Minggu (12/4/2020) sudah berhasil menangkap pelaku pencuri 6000 masker di Gudang Perbelakan Farmasi Dinkes Kalteng.
Menurut Suyuti, sebanyak 6.000 lebih masker yang dicuri dan kurang dari 24 jam pelakunya sudah dibekuk oleh Petugas gabungan Polresta Palangkaraya tersebut merupakan masker cadangan untuk 10 ribu tenaga medis se- Kalteng sehingga merupakan stok cadangan.
Dijelaskan dia, masker tersebut merupakan masker bedah untuk petugas kesehatan dalam pelayanan Covid-19, maupun petugas yang bertugas pada instalasi bedah, petugas dan kesehatan yang melakukan pelacakan di lapangan termasuk pemeriksaan lainnya.
• UPDATE Gaji ke-13, THR PNS TNI dan Polri, Gol I, II dan III Minus Gol IV, Ini Rinciannya
• BREAKING NEWS - 2 Polisi Tewas Setelah Bentrok Anggota TNI dan Polri di Papua
• UPDATE Corona di Kalteng 12 April 2020: Angka Kematian Melebihi Nasional, Kalteng Siapkan PSBB
• UPDATE Corona di Kalsel 12 April 2020: Soal ODP Banjarmasin Kalah dengan Tanahbumbu
"Masker yang dicuri adalah stok penyangga, persediaan di gudang perbekalan farmasi sebagai upaya jaga-jaga jika terjadi krisis perbekalan, farmasi termasuk untuk kabupaten dan kota, gudang farmasi punya tanggungjawab untuk stok penyangga untuk jumlah yang optimum," ujarnya.
Menurut Suyuti, sejak pertengahan Maret 2020, jumlah masker yang didistribusikan mencapai 147.000 didistribusikan ke rumah sakit kabupaten dan kota melalui Dinkes masing-masing termasuk RS TNI dan Polri yang juga pada awalnya turut membantu penanganan Covid-19.
"Saat ini masker yang ada di kabupaten dan kota masih cukup memadai, tetapi untuk baper stok masker yang ada di Gudang Farmasi harus tetap tersedia secara optimal jika terjadi kekosongan masker di rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan lainnya," ujarnya.
(banjarmasinpost.co.id / faturahman)
