Wabah Corona Kalsel
25 ODP Kalsel Termasuk Klaster Gowa Dikarantina di Gedung Diklat Ambulung Banjarbaru
Gedung karantina di Gedung Diklat Ambulung Banjarbaru, kini sudah dipergunakan terutama pada OTG atau ODP yang hasil reaktif melalui rapid test
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Rahmadhani
EDITOR : Rahmadhani
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 gencar melakukan rapid test.
Dimana, terbaru dilaporkan sebanyak 1159 orang yang dilakukan rapid tes Covid-19, dan 115 reaktif positif sisanya non reaktif.
"Langkah mereka lebih lanjut isolasi mandiri dan isolasi secara khusus dalam tempat karantina khusus atau di rumah sakit," kata juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, HM Muslim, Senin (13/4/2020).
Gedung karantina khusus di Gedung Diklat Ambulung Banjarbaru, kini sudah dipergunakan terutama pada OTG atau ODP yang hasil reaktif melalui rapid test.
• UPDATE Corona Kalsel : Kabar Baik 1 Pasien Covid-19 Sembuh, Tapi Jumlah PDP Naik
• Ini Pasien Covid-19 asal Kalsel yang Sembuh Hari Ini, Sempat 27 Hari Dirawat
"Disana ada sekitar 25 ODP dan 24-nya adalah klaster Gowa, dan satu dari Kalteng," kata HM Muslim.
Dijelaskan dia, untuk keperluan sehari-hari mereka yang dikarantina khusus, ditanggung pemerintah melalui gugus tugas Percepatan penanganan Covid 19.
"Dimana disana juga ada tenaga perawat dan tim gugus tugas dan dibantu oleh RS terdekat. Kita juga siapkan aparat pengamanan dalam konteks pengamanannya," kata dia.
Seperti diberitakan BPost, sebelumnya, Kampus Il Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Kalsel di Banjarbaru.
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian BPSDMD Kalsel, Syaifullah mengatakan gedung tersebut telah diperiapkan sejak 25 Maret lalu.
"Kamar yang disediakan sebanyak 160 kamar, 80 untuk wanita dan 80 untuk laki-laki, di gedung yang berbeda," terang Syaifullah, sebelumnya.
Syaifullah melanjutkan, ODP yang telah melalui screening dan memiliki gejala klinis seperti yang ditetapkan, diberikan pilihan untuk melakukan karantina mandiri di rumah sesuai aturan pemerintah atau melakukan karantina di gedung yang disediakan pemerintah.
"Gedung khusus untuk karantina diprioritaskan untuk ODP yang memiliki gejala klinis tertentu," ujar Syaifullah.
Bagimana dengan tenaga kesehatannya? Syaifullah berjuar bahwa di gedung tersebut juga disiapkan tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan.
"Ada 6 orang dari Dinkes Kalsel atau petugas kesehatan yang jaga , yaitu petugas gizi dan instalasi farmasi, untuk sementara tidak ada pasien, petugas berjaga dari pukul delapan pagi hingga enam sore," urai Syaifullah.

(banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)