VIDEO Profil Rutan Kelas II B Rantau

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Rumah Tanahan Negara (Rutan) Kelas II B Rantau adalah tempat warga binaan menjalani masa penahanan putusan Pengadilan Negeri Rantau.

Letak lokasi Rutan Klas IIB Rantau di Jalan SPG Kelurahan Rantau Kiwa, Kecamatan Tapin Utara, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Rutan Klas IIB Rantau terdiri dari 14 kamar hunian.

Kamar 1 hingga kamar 9 hunian warga binaan.

Selebihnya kamar pengasingan, hunian warga binaan perempuan, hunian tamping dan kamar isolasi.

Kepala Rutan Kelas IIB Rantau, dijabat Arif Suhariono dibantu Kepala Keamanan, Kasubsi Layanan Tahanan dan Kasubsi Pengelolaan. Selebihnya staf dan sipir Rutan Klas IIB Rantau.

• VIDEO Anggota Den-Zipur VIII/Gt Payung Bantu Warga Jalan Sidorejo Bangun Poskamling

• VIDEO ACT Bagikan Sembako untuk Warga Mustahiq di Pulau Bromo, Mantuil, Banjarmasin

*Wajib Kenakan Masker

Kawasan Rutan Klas IIB Rantau mewajibkan pekerjanya mengenakan masker sebelum memasuki pintu utama.

"Itu sejak status tanggap darurat bencana Covid-19 diberlakukan di Kabupaten Tapin," kata Kepala Rutan Rantau, Arif Suhariono.

Selain itu, dianjurkan cuci tangan dan menggunakan hand sanitizer yang disiapkan di Rutan Kelas IIB Rantau.

Rutan Kelas IIB Rantau melakukan antisipasi penyebaran wabah Covid-19 dengan membuat wastafel, bilik steril, kawasan wajib masker.

Selain itu mengurangi pertemuan warga luar Rutan dengan warga binaan, jam dan hari besuk warga binaan ditiadakan.

"Kami sudah umumkan jadwal besuk ditiadakan hingga waktu yang ditentukan. Awalnya ditentukan kemudian sampai waktu wabah virus corona dinyatakan lenyap," kata Arif Suhariono.

Rutan Kelas IIB Rantau memfasilitasi warga binaannya berkomunikasi dengan keluarga melalui video conference whatshaap,

"Keluarga tidak perlu menelpon warga binaan. Cukup kami fasilitasi gratis kami menyiapkan sambungan whatsapp," katanya.

Persidangan warga tahanan dengan teleconference, warga tahanan di Aula.
Hakim di ruang sidang PN Rantau dan Jaksa di ruang kerjanya.

"Penasihat hukum terdakwa masih diformulasikan sebaiknya di rumah saja. Selama ini belum ada tahanan didampingi penasihat hukumnya," katanya

Arif menegaskan kasus pidana ringan atau berat tetap dengan video conference.

"Bisa dibayangkan kalau virus masuk ke Rutan Rantau," ujarnya.

*Diminta Berjemur

Kapasitas hunian warga binaan di Rutan Kelas IIB Rantau hanya cukup 106 orang.

Namun, faktanya sama dengan Rutan dan Lapas di Indonesia.

Rutan Kelas IIB Rantau diisi 257 orang warga binaan atau meningkat sekitar 130 persen.

Kepala Rutan Kelas IIB Rantau, Arif Suhariono mengatakan sudah 38 orang yang menjalani asimilasi di rumah bersama keluarganya.

Warga binaan yang menjalani asimilasi itu diawasi petugas Pos Balai Pemasyatakat Amuntai, aparat Kejaksaan Negeri Tapin dan Polres Tapin.

Kiat menjaga agar wabah virus corona atau Covid-19 tidak penyebar di kalangan warga binaan Rutan Rantau.

Arif mengaku setiap kamar hunian, menjaga kebersihan kamar dan menjemur alas tidur di panas matahari.

"Warga binaan diimbau selalu olahraga dan menjaga kesehatan dengan makan teratur," katanya.

*Tak Lagi Terima Tahanan

Kepala Rutan Kelas IIB Rantau, Arif Suhariono berharap tidak ada tambahan tahanan sampai wabah virus corona teratasi dan hilang dari Indonesia.

"Tahanan yang sudah di Polres Tapin sudah disana saja. Antisipasi penularan virus," katanya.

Pengecualian itu jika Rutan di Polres Tapin penuh dan tidak menampung lagi.

Maka pihak Rutan Rantau akan meminta surat keterangan sehat bagi tahanan yang masuk.

"Kami antisipasi dari virus corona. Surat keterangan sehat dari Dinas Kesehatan sebagai referensi kami," katanya.

Tahanan yang baru tidak langsung berbaur dengan warga binaan. Kami masukan dalam kamar Isolasi selama 14 hari.

"Jika benar sehat barulah digabung dengan warga binaan," katanya.

(Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid)