Wabah Corona di Kalsel
Pedagang Makanan Martapura Minta Diizinkan Berjualan Selama Ramadan, Begini Respons PD Pasar
Ramadan menjadi momen menangguk rezeki yang menggiurkan karena tingginya serapan makanan/minuman maupun bahan pangan.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Bulan suci Ramadan 1441 Hijriyah kian dekat, sementara wabah virus corona (covid-19) di Kalimantan Selatan (Kalsel) termasuk di Kabupaten Banjar tak kunjung mereda.
Hal itu merisaukan sebagian warga Banjar, terutama kalangan pedagang makanan/minuman.
Pasalnya selama ini tiap ramadan menjadi momen menangguk rezeki yang menggiurkan karena tingginya serapan makanan/minuman maupun bahan pangan.
Tak kunjung meredanya wabah covid-19 tentu menjadi kerisauan karena salah satu bentuk cegah tangkal virus ganas ini melalui physical/social distance.
• Kini Jadi Bos di Kampung, Merry Ternyata Galak pada Raffi Ahmad Saat Masih Jadi Asisten
• Foto El Rumi dengan Cewek Bukan Marsha Aruan Disorot, Putra Maia Estianty Putus?
• Aturan IMEI Berlaku, Ini Cara Mengetahui & Ciri-ciri HP Black Market atau Ilegal
Ini artinya Pasar Ramadan pun menjadi tak memungkinkan digelar karena pasti memunculkan kerumunan.
Bahkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjar telah menegaskan tidak ada Pasar Ramadan pada tahun ini.
Pertimbangannya karena wabah covid-19 hingga kini masih mewabah dan masih terus memerlukan upaya physical-social distance.
"Harapan kami mohon dibolehkan untuk berjualan makanan/minuman selama Ramadan supaya dapat pemasukan. Apalagi sejak adanya corona ini penghasilan sudah sangat tak menentu," ucap Mama Inah, salah seorang pedagang makanan di Martapura, Sabtu (18/4/2020).
Ia mengatakan jika dilarang berjualan bakal makin sulit mencukupi kebutuhan hidup.
Apalagi selama Ramadan apalagi menjelang Hari Raya Idulfitri kebutuhan tambah banyak. Setidaknya mesti membelikan baju baru untuk anak-anak.
Hal tersebut langsung direspons oleh Perusahaan Daerah Pasar Bauntung Batuah (PD PBB).
"Memang cukup banyak pedagang yang berharap dan bermohon kepada kami agar tetap diizinkan untuk berjualan selama Ramadan," ucap Direktur PD PBB Rusdiansyah.
Ia mengaku memaklumi keinginan para pedagang tersebut.
Apalagi saat ini penghasilan mereka susut drastis.
Bahkan lumayan banyak pedagang yang sejak sekitar dua pekan lalu berhenti berjualan sementara mengingat sepinya pembeli.
Aspirasi tersebut, sebut Rusdiansyah, terutama disampaikan oleh para pedagang di Kawasan Wisata Kuliner (KWK) Barokah di kawasan Jalan Sukaramai, Martapura.
Tempat kuliner percontohan yang baru setahun dioperasionalkan ini termasuk yang terdampak signifikan oleh wabah covid-19.
Pantauan banjarmasinpost.co.id KWK Barokah yang diresmikan Bupati Bankar tersebut kini sangat sepi.
Sebagian besar pedagang makanan setempat tak buka lagi.
"Dari 64 pedagang yang ada di KWK Barokah, saat ini hanya tersisa 15 pedagang yang masih bertahan berjualan," sebut Rusdiansyah.
Dikatakannya, semua pedagang yang ada di Kabupaten Banjar saat ini terdampak.
Dari total pedagang yang menempati pasar-pasar milik Pemkab Banjar sebanyak 3.120 orang, saat ini yang masih aktif berjualan hanya sekitar 1.200 orang.
Begitu halnya di pusat penjualan permata di kompleks pertokoan Cahaya Bumi Selamat (CBS), sangat sepi.
Dari 312 toko yang ada, cuma sekitar 70 toko yang buka.
Rusdiansyah mengatakan pihaknya saat ini masih sedang mengomunikasikan aspirasi kalangan pedagang KWK Barokah tersebut dengan pihak terkait.
"Semoga ada jalan terbaik. Apakah nanti diizinkan berjualan secara daring ataukah buka seperti biasa dengan mengatur jarak atau bagaimana, ini segera kami bahas," tandasnya.
(banjarmasinpost.co.id/roy)
