Wabah Virus Corona

Vaksin BCG Ampuh Tekan Virus Corona? WHO dan Peneliti Bahas Covid-19

Vaksin BCG ramai disebut mampu menekan Virus Corona atau Covid-19. WHO dan peneliti angkat bicara.

Editor: Rendy Nicko
TRIBUN/PUSPEN TNI/LETNAN KUNCORO
Petugas mengenakan masker dan hazmat suit sebelum melakukan evakuasi WNI yang tiba dari Wuhan di lokasi observasi Hangar Lanud Raden Sajad, Natuna, Kepri, Minggu (2/2/2020). WNI yang sebelumnya transit terlebih dahulu di Batam tersebut dievakuasi dari Wuhan, China, akibat merebaknya wabah Virus Corona. 

Itu kelemahan pertama. Kelemahan kedua, durasi waktu sangat penting untuk memahami pandemi ini.

Beberapa analisis dilakukan sejak sebulan lalu. Sejak itu, penyebaran Covid-19 dan angka kemtian meningkat pesat di banyak negara.

Sebagai contoh, pada 21 Maret India melaporkan 195 kasus dan pada 11 April jumlah kasus terkonfirmasi menjadi 8.446 kasus. Angka ini meningkat 40 kali lipat.

Contoh lain, di Indonesia pada 21 Maret dikonfirmasi pasien positif 450 kasus. Hingga kemarin siang (17/4/2020), jumlah terkonfirmasi melonjak pesat menjadi 5.923. Angka ini meningkat lebih dari 10 kali lipat.

"Faktanya tingkat pertumbuhan kasus virus corona baru yang dikonfirmasi sekarang jauh lebih banyak. Jadi, jika analisis ekologi awal diulang sekarang, maka hasilnya akan sangat berbeda. Analisis ekologis yang lebih baru akan menunjukkan hasil yang kurang optimis dibanding yang pertama," ucapnya.

Negara-negara di seluruh dunia sedang berjuang meningkatkan pengujian. Ini artinya, jumlah kasus yang dilaporkan saat ini jauh di bawah perkiraan. Sementara kematian yang dilaporkan, tumpang tindih dengan banyaknya laporan kematian karena infeksi pernapasan lainnya.

"Analisis ekologis saat ini dapat menyumbang variasi dalam tingkat pengujian yang menunjukkan bahwa vaksinasi BCG mungkin tidak menawarkan perlindungan terhadap Covid-19," imbuhnya.

Diakui Panji, meski banyak kelemahan dalam analisis ekologis, di lain pihak vaksin BCG memang memiliki efek kekebalan yang cukup luas.

"Agak berbeda dengan vaksin lain yang efeknya sangat spesifik terhadap penyakit yang dilindungi, BCG kelihatannya 'melatih' kekebalan tubuh untuk lebih responsif terhadap penyakit lain," kata Panji.

Dia memberi contoh, vaksin BCG dipakai dalam pengobatan kanker kandung kemih untuk mengaktifkan kekebalan tubuh melawan sel kanker.

"Jadi, walaupun analisis ekologi yang ada mempunyai banyak kelemahan, memang ada alasan untuk percaya kalau BCG dapat memberikan perlindungan terhadap Covid-19," imbuhnya.

Panji mengingatkan, tentunya untuk memberi kepastian, harus dilakukan penelitian berupa clinical trial. Hal ini sudah dimulai di Belanda dan Australia.

"Sampai ada kesimpulan yang pasti, kita tetap harus menggunakan intervensi yang sudah diketahui akan efektif, yaitu intervensi berupa isolasi kasus dan physical distancing," tegasnya.

Dikatakan dokter umum di RSAL dr. Oepomo, dr Yance Tengker, vaksin BCG di Indonesia wajib diberikan.

"Vaksin BCG masuk di imunisasi dasar untuk bayi," kata dr Yance kepada Kompas.com, Minggu (18/4/2020).

Ilustrasi pencegahan dan penularan virus corona, pasien virus corona
Ilustrasi pencegahan dan penularan virus corona, pasien virus corona (SHUTTERSTOCK)
Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved