Berita Bisnis
Efek Covid-19, Saham Sektor ini Paling Aman di Pasar Modal
Sektor yang dinilai mendapatkan keuntungan di tengah pandemi ini adalah sektor telekomunikasi
Penulis: Mariana | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Hampir seluruh sektor bisnis terdampak karena pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini, termasuk Kalimantan Selatan (Kalsel).
Namun demikian masih terdapat dua sektor yang dinilai masih defensif bahkan diuntungkan dengan kondisi saat ini di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Senior Equity Brokerage MNC Sekuritas Banjarmasin, Herry Wachiedin menjelaskan, mengingat kebutuhan pokok selalu dibutuhkan oleh masyarakat, sektor konsumer menjadi paling aman terutama saat ini di tengah pandemi Covid-19.
"Sektor konsumer paling defensif karena kebutuhan pokok sangat diperlukan saat kondisi sekarang ini. Bahkan ada beberapa barang kebutuhan pokok mengalami lonjakan, akibat panic buying atau membeli dalam jumlah besar," jelasnya kepada Banjarmasinpost.co.id.
• Nomor Telpon Ariel NOAH Pernah Diminta Putri Jamila, Ini Jawaban Vokalis Band NOAH Itu
• 6 Pelayat Akhirnya Positif Virus Corona Setelah Hadiri Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19
• Raih Rp 3,5 Juta di Gelombang 2 Kartu Prakerja, LINK prakerja.go.id.daftar Mulai Besok
Sementara, sektor yang dinilai mendapatkan keuntungan di tengah pandemi ini adalah sektor telekomunikasi. Menurutnya, tingkat permintaan data yang meningkat dengan adanya kebijakan untuk tetap di rumah dinilai menguntungkan sektor ini.
"Sektor lain banyak yang terimbas efek negatif sedangkan dua sektor ini saja yang defensif di masa pandemi saat ini," kata dia.
Ia menyebutkan, di tahun ini diperkirakan perusahaan-perusahaan dalam negeri mayoritas akan terkena dampak negatif dari penyebaran Covid-19, sehingga diperkirakan earning per share (EPS) atau rasio laba per saham untuk perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa tahun ini akan bergerak negatif.
"Ekspektasi kami tahun ini EPS growth akan negative return karena kebijakan lockdown sebabkan aktivitas terganggu. Ritel, logistik akan lebih rendah dari tahun lalu," terangnya.
Mengacu data BEI, dari 10 indeks sektoral di BEI, hari ini yang mencatat penguatan terbesar yakni industri dasar dan kimia yakni sebesar 4,8 persen, kemudian sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi 2,34 persen dan manufaktur naik 2,29 persen.
"Semua sektor menurun tajam, namun paling rendah penurunan yakni dicatatkan sektor konsumer minus 14,92 persen, pertambangan turun 18,42 persen, dan perdagangan, jasa, investasi minus 20,88 persen," pungkasnya.
Sementara itu, adanya kebijakan pembatasan fisik memnuat BEI Perwakilan Kalsel harus membatasi kegiatan yang melibatkan banyak investor di antaranya sosialiasasi yang kerap dilakukan di lingkungan instansi-instansi di Banjarmasin dan sekitarnya.
Kendati begitu, BEI Kalsel tetap berupaya memberikan informasi terkini terkait perkembangan pasar modal di Indonesia, yakni melalui pemanfaatan teknologi live Instagram dalam acara bertajuk IDX What's Up beberapa waktu lalu.
"Kami tetap mengedukasi masyarakat yang saat ini diharuskan soscial distance sebagai tindakan preventif menghadapi Covid-19. Ngobrol santai mengenai update informasi terkini di pasar modal seperti kondisi pasar yang terkena dampak Covid-19," jelas Executive Trainer BEI Kalsel, Feby Devina.
Selain itu dibahas pula mengenai jurus yang diberikan OJK untuk meredakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun dalam dengan mengeluarkan edaran Emiten buy back saham sampai dengan saat ini. Pihaknya juga mendiskusikan sektor-sektor emiten yang segera pulih setelah Covid-19 berlalu.