Berita Banjarmasin
Orderan Sepi, Pengojek Online di Banjarmasin ini Harus Tabah Rumahnya Hangus Terbarkar
Diki baru beberapa bulan menjalani profesi sebagai driver online setelah Oktober lalu mengalami PHK akibat pengurangan karyawan di tempat ia bekerja.
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sempat dua bulan tidak dapat menjalankan pekerjaan sebagai seorang driver online karena penyakit yang dideritanya, M Fatzeri Sodiki (47) harus tegar menerima cobaan yang datang.
Rumah yang ditinggalinya bersama empat anggota keluarga lainnya di Jalan Pekapuran Laut B RT 16 RW 02 Kelurahan Pekapuran Laut Kecamatan Banjarmasin Tengah, hangus terbakar pada Minggu, (19/4/2020) dini hari sekira pukul 00.50 WITA.
kejadian bermula ketika Diki hendak menggoreng singkong karena merasa lapar pada pukul 00.00 WITA.
"Sekitar jam 00.00 WITA saya menggoreng singkong, setelah menggoreng singkong perut saya sakit jadi saya ke toilet ternyata api kompor belum saya matikan, dari toilet saya liat asap mengepul langsung saya lari menyelamatkan anak istri," ujarnya.
• Kiano Nyaris Tenggelam Saat Berenang, Baim Wong Salahkah Paula Verhoeven
• Stafsus Menteri BUMN Sebut Indonesia Bisa Bikin Ventilator, Kita Tak Perlu Ekspor Terus!
• Kata-kata Mutiara Peringatan Hari Kartini 2020, Dilengkapi Ucapan dalam Bahasa Asing
Akibat dari kejadian tersebut, Diki tidak dapat menyelamatkan harta benda miliknya.
Ia hanya menyelamatkan diri mengenakan baju yang terpasang di badannya.
"Saya lari tanpa bawa apa-apa bahkan celana saja saya lupa, cuma pakai baju kaos sama seprai aja untuk menutupi bawahan, setelah api mati baru saya minta tolong sama Petugas Pemadam untuk bantu saya cari apa yang bisa diselamatkan. Alhamdulillah surat-surat penting masih selamat," jelasnya.
Diki baru beberapa bulan menjalani profesi sebagai driver online setelah Oktober lalu mengalami PHK akibat pengurangan karyawan di tempat ia bekerja.
"Saya baru jadi driver online Maxime, kemarin sempat dua bulan istirahat karena sakit. Oktober lalu kena PHK akibat pengurangan karayawan. Mana orderan juga sepi, paling sehari saya cuma dapat dua ditambah lagi kejadian ini," imbuhnya.
Selain menghanguskan rumah Diki, kebakaran tersebut juga mengakibatkan rumah di kiri dan kanan ikut terdampak dan mengalami kerusakan.
Lukman Hakim, ketua RT setempat menuturkan total ada tiga rumah yang menjadi korban kebakaran tersebut.
"Satu rumah yang jadi sumber api ini rusak parah, sementara di kiri dan kanannya rusak sedang," jelas Lukman.
Ia juga mengatakan total ada tiga keluarga dengan jumlah keseluruhan 10 jiwa yang menjadi korban kebakaran tersebut.
Hidayatullah (38), tetangga Diki yang rumahnya juga ikut terdampak dari kebakaran tersebut mengatakan saat kejadian ia dibangunkan tetangga rumah untuk kemudian menyelamatkan diri.
"Waktu itu saya lagi tidur kemudian tetangga belakang rumah teriak manggil-manggil terus saya keluar pas di luar dikasih tau orang-orang dari rumah sebelah asal apinya," tuturnya.
Kerusakan paling parah terjadi di bagian dapur dan menghanguskan atap rumah Hidayatullah.
Arif (25), saksi mata lain mengatakan ia mengetahui kebakaran pertama kali saat hendak mencuci muka.
"Saya waktu itu mau ke dapur cuci muka, terus mencium bau gosong. Saya cek kompor tidak ada apa-apa setelah itu muncul asap tebal menggulung dari rumah sebelah dan api sudah tinggi" ujarnya.
Akibat dari kejadian tersebut rumah yang ditinggali Arif dan keluarga kakaknya itu juga mengalami kerusakan di bagian atap dan kaca jendela yang pecah.
Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian tersebut, namun kerugian diperkirakan mencapai angka puluhan juta rupiah.
(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)
