Wabah Corona di Kalsel
Diduga Ada Pemakaman PDP di Banjarmasin Tak Sesuai SOP Covid-19, RS Lakukan Evaluasi
Pemakaman PDP yang dari data Gugus Covid-19 Kalsel adalah seorang permpuan berusia 70 tahun itu diduga tidak sesuai protap pemakaman Covid-19.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Rahmadhani
EDITOR : Rahmadhani
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Terkait meninggalnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Virus Corona COvid-19 dengan kode MAS 14 asal Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan menjadi sorotan.
Pemakaman PDP yang dari data Gugus Covid-19 Kalsel adalah seorang permpuan berusia 70 tahun itu diduga tidak sesuai protap pemakaman Covid-19.
Terkait hal itu, Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel HM Muslim HM Muslim menjelaskan bahwa kini pihak rumah sakit masih melakukan evaluasi internal.
"Hingga kini saya masih belum dilaporkan hasil evaluasinya," tandas HM Muslim kemarin sore.
• Pemakaman Jenazah dalam Peti Dibungkus Plastik Tanpa Ditemani Petugas, Ini Kata Pemko Banjarmasin
• Sudah Lebih dari Dua Ribu Orang di Kalsel yang di-Rapid Test, 11,02 % Hasilnya Reaktif
Dijelaskan dia, jika ada kesalahan SOP maka pihak rumah sakit akan menindak lanjutnya sesuai ketentuannya.
Dari informasi, yang terhimpun, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dengan kode MAS-14, Usia 70 tahun tersebut adalah pasien PDP yang mana hingga, Senin (20/4/2020) hasil laboratorium Swab nya belum diterima hasilnya oleh Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Kalsel.
Sebelumnya, Sebuah video yang memperlihatkan proses pemakaman jenazah dalam peti yang dikeluarkan dari ambulan berlogo RS Anshari Saleh (MAS) Kota Banjarmasin Banjarmasin beredar di media sosial dan ramai diperbincangkan masyarakat Banjarmasin.
Meski diantar menggunakan mobil ambulan oleh dua orang ber-APD lengkap, namun beberapa warga terlihat hanya menggunakan masker saat melakukan proses pemakaman jenazah di dalam peti tersebut.
Dalam video tersebut, terlihat peti jenazah sudah terbungkus plastik sejak dari ambulan dan langsung dimakamkan oleh warga yang tak menggunakan APD.

(banjarmasinpost.co.id /Nurholis Huda)