Terdampak Corona, Penghasilan Pedagang Pentol Goreng Pelaihari Tinggal Segini

Editor: Eka Dinayanti

 BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, peribahasa inilah yang kini dialami kalagan pedagang kecil, termasuk Sutikno.

Warga Desa Sungaijelai, Kecamatan Tambangulang, Kabupaten Tanahlaut, Kalimantan Selatan (Kalsel), ini mengatakan mewabahnya virus corona (covid-19) saat ini benar-benar mencabik-cabik ekonomi rumah tangganya.

Penghasilannya sebagai tukang pentol goreng dan pentol bulat terjun bebas sejak sekitar tiga pekan lalu seiring diumumkannya Kalsel dalam status tanggap darurat covid-19.

Saat ini penghasilannya tak menentu.

Sehari paling hanya dapat sekitar Rp 30-50 ribu.

• Teguran Aurel Hermansyah pada Atta Halilintar Gegara Selera Tua, Putri Krisdayanti Sentil Ini

• Tangis Ruben Onsu Curhat pada Sarwendah Soal Betrand Peto, Singgung Soal Kiss Pipi

• 6 Fakta Aryan Khan, Putra Shah Rukh Khan & Gauri Khan yang Foto Tampannya Bikin Heboh

Padahal pada kondisi normal paling minim sehari dapat Rp 300-an ribu.

Rata-rata Rp 500 ribu, bahkan pada akhir pekan kadang hingga Rp 700 ribu.

Meski berjualan pentol goreng kini teramat sepi, namun Sutikno tiap hari tetap berjualan.

Pasalnya, hanya itu pekerjaan yang dapat ia andalkan untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.

Lelaki lanjut usia ini sejak beberapa tahun silam berjualan pentol goreng dan pentol bulat di kawasan Gunung Kayangan yang berjarak sekitar dua kilometer dari rumahnya.

Objek wisata berjarak sepuluh kilometer dari Kota Pelaihari (ibu kota Tala) itu kini juga sangat sepi.

Maklum selama mewabahnya covid-19 masyarakat enggan bepergian jauh.

Terlebih, umumnya pengelola wisata juga menutup sementara objek wisata masing-masing.

Namun pantauan banjarmasinpost.co.id objek wisata Gunung Kayangan tetap buka.