Berita Tanahlaut
VIDEO Dalami LKPj 2019 Bupati Tala, ini yang Disoroti Wakil Rakyat
Tiap komisi di DPRD Tala mendalami LKPj 2019 bupati tersebut sesuai bidang masing-masing
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pelaksanaan program pembangunan dan penggunaan keuangan daerah tahun 2019 oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Laut (Tala) kini sedang dicermati wakil rakyat setempat.
Sejak kemarin komisi-komisi DPRD Tala melakukan rapat internal, membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) tahun 2019 Bupati Tala. Penyampaian LKPj 2019 telah dilakukan Bupati Drs H Sukamta MAP sehari sebelumnya atau Senin (20/4/2020).
Tiap komisi di DPRD Tala mendalami LKPj 2019 tersebut sesuai bidang masing-masing. Komisi II misalnya antara lain mencermati bisang kesehatan, pendidikan, peternakan, pariwisata, dan lainnya.
• VIDEO Kisi-kisi Soal dan Jawaban Belajar dari Rumah TVRI Rabu 22 April, SD SMP dan SMA
• VIDEO Bisnis Ikan Hias di Masa Pandemi Covid-19 Relatif Stabil
• VIDEO Suasana Minggu Pagi di Pasar Tanaman Hias Km 7 Kertak Hanyar
"Hari ini kami kembali rapat internal setelah masing-masing anggota membaca, mempelajari, dan menelaah LKPj 2019 Bupati Tala," ucap Ketua Komisi II Edy Porwanto, Rabu (22/4/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan ada beberapa hal yang menarik dicermati pada bidang kesehatan dalam upaya memberikan saran masukan untuk perbaikan kegiatan yang dilaksanakan tahun ini. Terutama menyangkut kesiapan sunberdaya dan ketersediaan fasilitas pendukung penanganan virus corona (covid-19).
Di antaranya mengenai rencana Pemkab Tala memanfaatkan bangunan eks RSUD Hadji Boejasin di Jalan Hadji Boejasin, Pelaihari, untuk tempat karantina kesehatan terpusat pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP).
"Kami berencana meninjau ke lokasi, Kamis besok. Kami ingin melihat dari dekat sejauh mana penyiapan yang telah dilakukan," sebut Edy.
Mantan ketua KONI Tala ini mengatakan pihaknya mendukung keinginan Pemkab Tala memindahkan orang-orang yang bergejala atau terpapar virus corona ke eks RSUD tersebut. Pasalnya, tempat karantina yang digunakan saat ini yakni balai diklat di Jalan Hutan Kota kurang memadai mengingat kondisi bangunan yang terbatas.
Hanya saja pemindahan tersebut mesti didahului penyiapan sarana dan prasarana penunjang yang lengkap. Dengan begitu penanganan dan pemberlakuan isolasi benar-benar efektif.
Apalagi jika pengadaan sekitar 3.500 unit alat rapid test tiba dan digunakan untuk memeriksa semua orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien positif, termasuk dengan PDP dan ODP, maka dilastikan bakal terjadi lonjakan jumlah orang yang perlu dikarantina.
Lebih lanjut Edy mengatakan pihaknya juga akan turun kembali ke puskesmas. Setelah sebelumnya melihat dari dekat kondisi dan pelayanan di puskesmas Tajaupecah, Tirtajaya, dan Batibati, kali ini akan mengunjungi puskesmas Jorong.
"Kami merasa perlu untuk melihat ketersediaan APD (alat pelindung diri) di tiap puskesmas mengingat mereka para tenaga medis merupakan pihak paling remtan terhadap risiko terpapar virus corona. Karena itu mereka mesti dibekali APD yang memadai," tandasnya.
(banjarmasinpost.co.id/roy)