Ramadhan 2020
Fenomena Hujan Meteor Lyrids Mendahului Kehadiran Asteroid di Malam Ramadhan 1441 H
ada Fenomena menarik, Hujan Meteor Lyrids Mendahului Kehadiran Asteroid di Malam Ramadhan 1441 H, saat pandemi corona
"Bulan yang hampir baru akan memastikan langit gelap untuk pertunjukan yang baik tahun ini," ujar Emauel Sugging Mumpuni.
Pemandangan terbaik berasal dari lokasi yang gelap setelah tengah malam di semua wilayah Indonesia.
Kendati demikian, pertunjukan yang menarik dari hujan meteor Lyrids ini juga sangat berpengaruh dengan kondisi cuaca.
"Di tempat manapun (bisa melihat hujan meteor) yang (penting) terbuka, dan gelap," lanjutnya.
Bisa disaksikan dengan mata telanjang
Sementara dikutip dari unggahan akun Instagram ofisial LAPAN, fenomena ini bisa langsung disaksikan dengan mata telanjang atau tanpa bantuan teleskop.
"Puncak hujan meteor Lyrids tahun ini terjadi pada sekitar tengah malam tanggal 22 April menuju pagi dini hari tanggal 23 April. Radiant hujan meteor ini adalah konstelasi Lyra, tetapi dapat muncul di mana saja di langit. Pengamatan hujan meteor Lyrids tidak membutuhkan teleskop," tulis @lapan_ri, Rabu (22/4/2020) pagi.
Waktu terbaik menyaksikan hujan meteor Lyrids
Sementara dikutip dari CNN, jelang tengah malam akan menjadi waktu terbaik untuk melihat meteor Lyrids karena bergerak lebih lambat dan lebih panjang ketika melintas secara horizontal di langit.
Fenomena itu disebut earthgrazers.
Dilansir Space.com, menurut Observer's Handbook dari Royal Astronomical Society of Canada, puncak hujan meteor akan berlangsung selama beberapa jam, tetapi aktivitas maksimum diperkirakan akan terjadi sekitar pukul 02.00 EDT (06.00 GMT) pada hari Rabu.
Jika dikonversi ke waktu Indonesia bagian barat menjadi pukul 01.00 WIB, Kamis (23/4/2020).
Itu sekitar 20 jam sebelum bulan mencapai fase baru pada pukul 10.26 EDT (02.26 GMT).
Tempat ideal melihat hujan meteor Lyrids
Radiasi, atau titik asal, dari hujan meteor Lyrid berada di rasi Hercules, dekat perbatasan dengan konstelasi Lyra. (Aplikasi SkySafari)