Berita Tanahlaut

VIDEO Terdampak Covid-19, Pembangunan Gedung Baru Klinik Hewan Tanahlaut Tertunda

Pemangkasan anggaran hingga 50 persen menopang pendanaan penanggulangan Covid-19 berimbas pada tertundanya pembangunan klinik hewan

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Syaiful Akhyar

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Seperti di sejumlah daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel), Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tanahlaut (Tala), juga memiliki klinik hewan. Namun klinik hewan yang ada saat ini hanya menempati area kecil di ruangan Bidang Kesehatan Hewan.

Tahun ini (2020) sebenarnya telah disediakan anggaran untuk membangun bangunan khusus untuk klinik hewan tersebut.

"Tapi karena adanya wabah Covid-19 sehingga anggaran kami terpangkas. Nanti akan kami coba menganggarkan kembali," ucap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tala Ir Suharyo. Jumat (24/4/2020).

VIDEO Sempat Protes, Suyanto bersyukur Bisa Terbang ke Surabaya

VIDEO Taman Hijau Balangan, Wisata Keluarga Ramah Anak

VIDEO Suasana PSBB di Banjarmasin, Pengendara Diminta Tunjukkan KTP

 

Pejabat eselon II di Bumi Tuntung Pandang ini mengatakan pemangkasan anggaran sedikitnya mencapai 50 persen untuk menopang pendanaan penanggulangan virus ganas tersebut. Hal ini cukup terasa dampaknya, di antaranya termasuk tertundanya pembangunan klinik hewan.

Meski begitu Suharyo mengatakan pelayanan tetap berjalan. Pasalnya selama ini sejak beberapa tahun silam pelayanan juga masih bisa diberikan meski hanya menempati area atau ruang kecil. Lagipula volume kunjungan di klinik hewan setempat juga belum terlalu banyak.

"Paling dalam seminggu dua hanya sekitar kunjungan," sebut Suharyo.

Karena itu pula meski saat ini musim wabah covid, pelayanan di klini hewan juga masih tetap dibuka seperti biasa. "Buka terus sesua jam kerja sejak pukul 08.00 Wita hingga pukul 16.30 Wita, kecuali Jumat hingga pukul 11.30 Wita," tandasnya.

Hewan piaraan yang selama ini kerap ditangani di klinik hewan setempat yakni kucing dan anjing. Umumnya hanya berupa keluhan penyakit ringan.

"Kalau layanan yang kami berikan bisa hingga operasi. Peralatan dan tenaganya cukup," tandas Suharyo.

Dikatakannya, saat ini di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tala punya delapan dokter hewan. Lima orang di antaranya berstatus ASN dan tiga lainnya berstatus pegawia tidak tetap (PT).

"Yang sudah ASN yakni drh Taufik, drh Tri Hastuti, drh Niken, drh Purwaningsih, dan drh Rina Wulansari. Lalu, yang PTT yaitu drh Teja, drh Erni, dan drh Eli," sebut Suharyo.

(Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved