Berita Banjarbaru
Penerbangan Disetop, Porter di Bandara Syamsudin Noor Jadi Pengangguran
Dihentikannya penerbangan penumpang selama musim mudik Idul Fitri membuat 46 porter di Bandara Syamsudin noor kehilangan pekerjaan
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID - Ibramsyah (45) bersama Ijul (37), tampak lesu. Duduk di teras emperan terminal keberangkatan Bandara Internasional Syamsudin Noor dua orang itu cemas.
Sesekali keduanya menunduk lesu sambil memegang troli.
Keduanya yang merupakan warga Banjarbaru itu tampak lesu karena kehilangan penghasilan selama penerbangan untuk penumpang disetop sementara waktu.
Ya, keduanya merupakan petugas porter atau jasa antar barang di bandara internasional Syamsudin Noor.
• Dampak Penerbangan Komersial Disetop, Bisnis Online di Kotim Terganggu
• Garuda Indonesia Masih Layani Penerbangan ke Sejumlah Daerah, Berikut Ini Rute-rutenya
• Pengiriman Swab Terhambat, Bupati Kotim Ingin Sewa Pesawat ke Surabaya
Penerapan Peraturan Menteri Perhubungan RI no 25 tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriah dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19 ini membuat mereka kehilangan penghasilan.
Tidak hanya keduanya, ada 44 orang lainnya yang sama sebagai Porter harus senasip sama. Tanpa penghasilan.
"Ya mau bagaimana lagi. Ya jadi pengangguran saja di rumah ini. Saya juga bingung mau menafkahi keluarga bagaimana kalau kayak ini," sebut Ibramsyah.
Ibramsyah dan teman-temanya kini hanya bisa memohon kepada pihak pemerintah kota dan provinsi untuk bisa memperhatikan dirinya dan keluarganya.
"Sebelum disetop sementara waktu ini saja penghasilan kami empat hari baru ada menggunakan jasa kami. Itu pun empat hari Rp 30.000. Tapi apa, itu kami syukuri," kata Ibramsyah.
Kini Ibramsyah hanya bisa menunggu uluran tangan dermawan dan pemerintah untuk bisa menafkahi hidup apalagi selama bulan puasa ini.
"Sangat sangat terdampak sekali kami. Kemarin sudah ada Wali kota beri sembako ke kami. Dua kali.itu pun kami rasa masih kurang. Ya paling tidak untuk satu bulan di bulan Ramadan ini lah kami memerlukan untuk bertahan hidup," tandas Ibramsyah.
Senada juga Ijul. Dirinya sudah mati pikir apa lagi yang harus dia perbuat. Jualan kue pun kini tidak ada pasar Ramadan.
"Semoga saja ada dermawan dan pemerintah yang juga mengerti nasib kami," kata Ijul.
• Komunitas GJB Banjarmasin Datangi Syamsudin Noor, Bagi Sembako untuk Porter
• Penerbangan Komersil Disetop, Sejumlah Biro Travel di Kalsel Tutup Sementara
Sejak bandara International Syamsudin Noor Banjarmasin untuk sementara tidak melayani penerbangan domestik untuk penumpang, bersama sekitar 44 porter lainnya yang terdata di Bandara Syamsudin Noor kehilangan matapencaharian.
Pemerintah menetapkan kebijakan larangan sementara operasional untuk maskapai berpenumpang komersial ini mulai 25 April hingga 1 Juni 2020. (banjarmasinpost.co.id /noorholis huda)
