Wabah Corona di Kalsel
VIDEO Update Covid-19 Kalsel: 53 Persen yang Positif Didominasi Klaster Gowa
Baru dua hari Banjarmasin melakukan PSBB ditambah penutupan angkutan penumpang udara dan laut, angka ODP mulai menurun
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Baru dua hari Banjarmasin melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ditambah kebijakan penutupan sementara angkutan penumpang ke Kalimantan Selatan termasuk ke Banjarmasin sudah mulai dirasa.
Buktinya, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kalsel cenderung turun bukan meningkat. Sebab akses masuk ke Kalsel dari luar Provinsi sudah ditutup baik jalur udara dan laut. Bahkan pada hari ini ada pengurangan jumlah ODP sebanyak 178 orang.
Angka pengurangan fantastis ini sudah menandakan PSBB dan kebijakan penutupan akses masuk warga ke Kalsel yang dibatasi mulai berpengaruh.
• VIDEO Produksi Budidaya Selada BUMDes Perintis Raya Tapin Turun
• VIDEO Suhu Tubuh Warga Banjarmasin-Batola Dicek, Tertinggi Segini
• VIDEO Cerita Sedih Porter Bandara Syamsudin Noor Jadi Pengangguran Saat Penerbangan Disetop
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan, HM Muslim Percepatan Penanganan Covid 19 Kalsel, Minggu (26/4/2020) melaporkan Total ODP di Kalsel pada hari ini tercatat 1.299 orang sehari sebelumnya tercatat 1477 orang. Sementara untuk jumlah kasus positif masih tetap 146 kasus tidak ada penambahan.
"Tentu hasil PSBB dan pemberlakuan penutupan penumpang sementara baik jalur udara dan laut ini terasa. Jika ada pun penambahan kasus positif ini lebih bukan kasus baru. Tapi rata-rata dari Klaster perjalanan khusus ke Goa. Kami mencatat 53 persen kasus positif yang ada dari perjalanan Goa," sebut HM Muslim. Tuntunya, HM Muslim menyambut baik PSBB dan pembatasan penerbangan dan kapal laut.
"Sungguh penurunan kasus dan guna memutus mata rantai ini sangat efektif. Sebab pemutusan matarantai virus corona ini terjadi antar orang karena virus ditularkan dari orang ke orang. Karena itu membatasi jaga jarak membatasi kerumunan sangat efektif," kata HM Muslim.
Karena itu, HM Muslim menganjurkan untuk tetap di rumah.
"Saat ini di bukan Ramadan momen yang pas untuk tinggal di rumah untuk per anak ibadah di rumah," runut Muslim.
(banjarmasinpost.co.id /Nurholis Huda)