Ramadhan 2020
Apakah Tetap Sah Jalankan Puasa Ramadan 2020 ? Bila Mandi Junub Setelah Imsak, Ini Penjelasannya
Mandi Wajib atau Junub Setelah Imsak, Apakah Tetap Sah Jalankan Puasa Ramadan? Begini Penjelasannya
Editor: Nia Kurniawan
BANJARMASINPOST.CO.ID - Bagaimana hukumnya apabila seseorang baru menjalankan mandi Junub atau mandi wajib di bulan Ramadan setelah imsak?
Apakah ibadah puasa Ramadannya tetap sah?
Sebelumnya, agama Islam merupakan agama yang mewajibkan umatnya untuk menjaga kebersihan dan kesucian diri.
Bahkan, dalam Islam menjaga kebersihan dan kesucian termasuk sebagian dari iman.
Kebersihan dan kesucian tersebut harus dijaga, terutama ketika hendak melaksanakan ibadah kepada Allah.
• Antre Peminat Harganya Rp 1,5 miliar, Inilah Robot Pembasmi Virus Corona
• Doa & Niat Berpuasa di Bulan Ramadhan serta Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia
• Jadwal Imsak Hari Ini Kamis 7 Mei 2020 di Aceh, Banjarmasin sampai Jayapura Lenkap dengan Niat Puasa
Cara untuk menjaga kebersihan dan kesucian diri, antara lain dengan mandi dan berwudu, dalam Islam hal tersebut dikenal dengan istilah mandi wajib.
Mandi wajib dalam Islam ditujukan untuk membersihkan diri sekaligus mensucikan diri dari segala najis atau kotoran yang menempel pada tubuh manusia.
Lantas, bagaimana hukumnya jika seseorang baru melaksanakan mandi wajib setelah imsak?
Apakah ibadah puasa Ramadannya tetap bisa dijalankan dan sah?
Dikutip dari kanal YouTube Tribunnews.com, Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah Wahid Ahmadi mengatakan bahwa tetap boleh melaksanakan puasa dalam keadaan Junub.
“Nggak apa-apa. Jadi puasa dalam keadaan dia Junub itu enggak ada masalah. Boleh-boleh saja,” tutur Wahid.
Lebih lanjut, kata Wahid, jangankan setelah imsak, bahkan setelah Subuh juga tidak masalah.
“Misalnya, seseorang setelah sahur dia Jimak ya misalnya begitu, kemudian tertidur sampai kebablasan, Subuh-nya jam 5 misalnya,” terang Wahid.
“Nah, dia tidak apa-apa. Dia mandi dulu kemudian wudu, kemudian salat Subuh. Setelah itu puasa jalan tidak ada masalah,” lanjutnya.
Menurut Wahid, pada prinsipnya suci dari hadas besar termasuk Junub, bukanlah bagian dari syarat atau rukun puasa.
Sehingga, puasa seseorang akan tetap sah jika ia belum menjalankan mandi wajib setelah Junub ataupun haid.
Namun, jika ia akan menjalankan ibadah salat, hal tersebut menjadi wajib.
Sebab, syarat sah salat adalah suci dari hadas besar maupun kecil.
Dikutip dari dalamislam.com, sah-nya puasa seseorang ketika ia melaksanakan mandi wajib setelah imsak dipertegas oleh salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Malik dan Al-Muwathatha’ sebagai berikut:
Dari Aisyah radhiyallahu’anhu: “Seorang lelaki berhenti di pintu lalu berkata kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam—sedangkan aku ikut mendengar, ‘Wahai Rasulullah, aku masih Junub ketika waktu Subuh, padahal aku ingin berpuasa.’
Lantas Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Aku juga pernah pada Subuh tengah Junub dan aku ingin berpuasa makan aku pun mandi dan berpuasa.
Laki-laki itu berkata lagi, ‘ Wahai Rasulullah, Anda tidak sama seperti kami. Allah telah mengampuni dosa-dosa Anda yang telah lampau maupun yang akan datang.’
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam pun marah dan beliau bersabda, ‘Demi Allah! Aku sangat berharap agar aku menjadi orang yang paling takut kepada Allah dibandingkan kalian semua. Aku yang paling tahu dengan aturan yang bisa membuat aku bertakwa.’”
Hadis ini mempertegas bahwa tidak apa-apa melaksanakan mandi wajib setelah imsak bahkan setelah Subuh.
Namun, jika akan melaksanakan ibadah salat tetap harus dalam keadaan suci dari hadas besar dan kecil.
Hal ini juga berlaku bagi perempuan yang masa haidnya terhenti saat imsak dan ia melaksanakan mandi besar di waktu fajar.
• Antre Peminat Harganya Rp 1,5 miliar, Inilah Robot Pembasmi Virus Corona
• Akun JRX di Twitter Disikat, Jerinx SID Bereaksi Soal Covid-19, Swab Test dan Rapid Test
• Ridwan Kamil Murka, Kutuk Aksi YouTuber Ferdian Paleka, Kang Emil Sebut Akhlaknya Turun
Maka ia diperbolehkan untuk berpuasa dan puasanya sah, tentu saja dengan telah berniat terlebih dahulu sebelumnya.
Hukum mandi besar setelah haid ini sama dengan setelah Junub.
Sebab itu, ulama berpendapat tidak apa-apa seseorang bersuci setelah imsak atau Subuh.
Hal ini berlaku untuk baik itu bersuci karena Jimak, nifas, ataupun haid.
Dari berbagai penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hukum mandi wajib setelah imsak adalah mubah atau diperbolehkan dan ini tidak membatalkan puasa.
Namun, alangkah lebih baik jika kita tidak menunda-nunda waktu bersuci kecuali berada dalam kondisi terdesak.
Tata cara mandi wajib
Tata cara mandi wajib tidak sulit, namun banyak yang disepelekan.
Bagaimana tata caranya yang sederhana?
Secara umum mandi Junub ini bisa dilakukan dengan tiga cara sederhana.
Pertama, niat mensucikan diri.
Kedua, basuhlah kedua belah telapak tangan.
Ketiga, bersihkan kemaluan kemudian wudu seperti hendak salat.
Setelahnya, baru menyiramkan air ke sekujur tubuh.
(Tribunnewswiki.com/Ron)
Artikel ini telah tayang di tribunnewswiki.com dengan judul Mandi Wajib atau Junub Setelah Imsak, Apakah Tetap Sah Jalankan Puasa Ramadan? Begini Penjelasannya
