Wabah Corona di Kalsel

HSU Langsung Kirim Pengidap Virus Corona ke Ambulung Banjarbaru

Agar tidak menular, petugas yang mengirim pengidap ke Ambulung menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/dony usman
Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes HSU, Masbudianto. 

“Ada satu PDP yang meninggal dunia kemarin petang, yakni pasien Ulin-111, laki-laki berusia 57 tahun asal Banjarmasin,” terang Muslim.

Dari 55 PDP tersebut, di RSUD Ulin Banjarmasin sebanyak 18 orang, RSUD Ratu Zalekha Martapura 8, RSUD Ansari Saleh Banjarmasin 6, RSUD Hasan Basri Kandangan 6, RSUD Sultan Suriansyah 5, RS Ciputra 2, RSUD Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru 2 dan masing-masing satu di RS Suaka Insan Banjarmasin, RSUD Boejasin Pelaihari dan RSUD Datu Sanggul Rantau. Di fasilitas karantina khusus di Banjarmasin ada 4, di Banjar dan HSU masing-masing satu.

Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) mengalami penurunan sebanyak 125 menjadi 981.

Satu PDP Asal Bakarangan Tapin Negatif Covid-19

Sementara itu seorang PDP asal Tapin yang tengah dirawat di RSUD Ulin rencananya dikembalikan ke RSUD Datu Sanggul.

Hal ini karena dinyatakan negatif Covid-19.

Sebelumnya perempuan itu dirujuk ke RSUD Ulin karena hasil dua kali rapid test atau tes cepatnya menunjukkan reaktif.

Jubir GTPP Covid-19 Tapin yang juga Direktur RSUD Datu Sanggul, H Milhan, mengatakan hasil pemeriksaan swab pasien tersebut menjawab keresahan perawat di poli penyakit dalam di rumah sakitnya.

Selama ini, pasien itu rutin berobat di poli penyakit dalam dan ketika dilakukan rapid tes hasilnya reaktif.

Akibatnya para perawat di RSUD Datu Sanggul yang melayaninya khawatir.

Menurut Milhan, berdasarkan prosedurnya, pasien itu akan dikembalikan ke RSUD Datu Sanggul Rantau untuk diisolasi dan dirawat.

Kepala Dinas Kesehatan Tapin, H Alfian Yusuf, menyatakan hasil rapid test reaktif belum bisa disebut positif Covid-19.

“Reaktif rapid test bisa disebabkan faktor lain, bukan karena adanya virus corona,” kata Ketua GTPP Covid-19 Tapin itu.

Para jurnalis dari berbagai media di Kota Banjarbaru juga menjalani rapid test di kantor Dinkes Banjarbaru, Jumat.

Secara bergantian, mereka diambil sampel darahnya oleh petugas yang difasilitasi oleh petugas.

“Kami sangat apresiasi dengan kegiatan ini,” kata Fahmi, reporter media elektronik.

Menurutnya, rekan-rekan pers juga punya kekhawatiran tertular Covid-19 karena harus bergerak ke berbagai tempat.

Kadinkes Banjarbaru, Rizana Mirza, mengatakan dari hasil rapid test ada tiga jurnalis yang menunjukkan hasil reaktif. Hal ini akan ditindaklanjuti dengan tes berikutnya. (edisi cetak)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved