ACT Kalsel Bagi Sembako Bagi Warga Terdampak Covid-19 di Pulau Bromo

Editor : Hari Widodo

BANJARMASIN.CO.ID - Masyarakat berharap agar wabah Virus Corona atau Covid-19, segera berahir, sehingga aktivitas masyarakat yang bekerja kembali mormal.

Sebab sampai saat ini, sejumlah perusahaan dan toko banyak yang merumahkan karyawannya, lantaran warga terdampak Covid-19.

Dengan banyaknya karyawan yang di rumahkan, mereka menjadi perhatian beberapa relawan.

Salah satunya adalab Relawan dari Aksi Cepat Tanggap atau ACT Kalsel, memberikan Sembako kepada warga yang tinggal di RT4 dan 5, Jalan Tanjung Pandan, Kelurahan Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, baru-baru tadi.

• Peringati Waisak, Wandani Kalsel Distribusikan Bantuan Sembako

• Aisyiyah Kalsel Peduli Petugas Medis Covid-19, Bantu APD Masker hingga Sembako

• Pertamina Terminal Banjarmasin Bantu Sembako 569 KK di Kuin Cerucuk

Kepala Cabang ACT Kalsel, Zainal Arifin mengatakan, hari ini pihaknya diamanahkan oleh donatur dari Amanah Grup untuk membagikan program operasi beras gratis untuk dibagikan kepada warga terkena pengurangan tenaga kerja atau yang kena PHK, dan bagi para mustahiq.

Ini adalah program pertama dalam pembagian Sembako di Pulau Bromo.

"Kita berharap agar bantuan ini dapat bermanfaat dan digunakan oleh masyarakat,"terangnya.

Ditambahkannya, beras yang dibagikan berjumlah 50 sak, termasuk 50 liter minyak goreng. Nantinya pembagian Sembako akan dilakukan di tempat lain.

Samariyah (70), salah satu mustahiq yang menerima bantuan mengaku berterima kasih kepada Relawan Aksi Cepat Tanggap.

Nenek sepuh yang tinggal selama 40 tahun di Pulau Bromo berharap bantuan yang diberikan akan dimanfaatkannya untuk makan sehari-hari. Penyerahan Sembako juga disaksikan staf Kelurahan Mantuil Banjarmasin Selatan.

Pantauan di lapangan, untuk pembagian Sembako secara simbolis dilakukan di Posyandu Pandan Wangi. Sebagian Sembako juga dibagikan secara dor to dor dengan berjalan kaki.

Seperti diketahui bahwa, Aksi Cepat Tanggap (ACT) adalah organisasi nirlaba profesional yang memfokuskan kerja-kerja kemanusiaan pada penanggulangan bencana, mulai fase darurat sampai dengan fase pemulihan pasca-bencana.

Organisasi ini pertama kali melakukan aksinya sejak tahun 1994 di Liwa, Lampung Barat dalam merespons bencana gempa bumi. Tonggak kemandirian lembaga sejak resmi menjadi Yayasan Aksi Cepat Tanggap tanggal 21 April 2005.

Untuk kepenggurusan Relawan ACT di Kalsel hanya berjumlah sembilan orang, termasuk kepala cabang.

Tetapi untuk jumlah Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), masih satu naungan dengan Relawan Aksi Cepat Tanggap mencapai 1.000 orang.

• Sahabat Banua Gelar Aksi Sosial, Warga Tionghoa Hang Banjarmasin Bantu 1.000 Paket Sembako

• Galang Bantuan, Komunitas BEM FMIPA ULM Bagi Sembako dan Nasi Bungkus

Ketua MRI Wilayah Kalsel, Ahmad Munajir mengatakan, untuk kegiatan awal terjadinya wabah Virus Corona atau Covid-19, jumlah relawannya yang sudah bekerja ada 300 orang.

"Kami sudah melakukan kerja di delapan titik lokasi, seperti operasi makan gratis, operasi pangan, memberikan makan dan obat kepada para medis di beberapa rumah sakit di Banjarmasin,"terangnya. (banjarmasinpost.co.id/jumadi)