Idul Fitri 2020
Panduan, Doa, Niat dan Cara Hitung Zakat Fitrah, Simak Juga Ceramah Ustadz Abdul Somad
panduan, doa, cara menghitung hingga Niat Zakat Fitrah jelang Idul Fitri 2020. Perhatikan juga ceramah Ustadz Abdul Somad terkait ini.
Bolehkah bayar zakat fitrah pakai uang?
Setelah menjelaskan tentang waktu dan siapa-siapa yang wajib membayar zakat fitrah, Ustaz Abdul Somad kemudian melanjutkan penjelasan tentang benda yang boleh dipakai untuk membayar zakat fitrah.
“Nabi itu bayar zakat fitrah pakai apa Pak Ustaz,” kata UAS menirukan orang yang bertanya kepadanya.
Ia kemudian menjawab sendiri pertanyaan itu.
“Pakai empat. Yang pertama tamrin (kurma), yang kedua qamhin (gandum), ketiga zabib (kismis), yang keempat aqid (susu kambing dijemur kering/mentega). Tak ada pernah Nabi bayar (zakat fitrah) pakai beras," ucap Ustadz Abdul Somad.
“Kalau ada orang yang mengatakan, bid’ah bayar zakat fitrah pakai duit, pakai beras pun bid’ah, karena Nabi tidak pernah bayar pakai beras,” ujar Ustaz Abdul Somad.
Baca: 3 Tanda Seseorang Mendapat Malam Lailatul Qadar, Simak Penjelasan Quraish Shihab & Ustaz Abdul Somad
Ia kemudian melanjutkan penjelasannya.
Jadi kenapa orang berani bayar pakai beras?
“Empat ini (kurma, gandum, kismis, dan aqid) makanan pokok, maka kita bayar pakai makanan pokok. Orang Pekanbaru makan nasi, bayar pakai beras. Kalau tinggal di Papua, bayar (pakai) sagu,” kata Ustaz Abdul Somad.
“Kebetulan di situ makan tiwul, bayarlah (pakai) gaplek. Gaplek tiwul, bukan balak enam,” kata Ustaz Abdul Somad disambut tawa jamaah.
Tiwul adalah adalah makanan pokok pengganti nasi beras yang dibuat dari ketela pohon atau singkong.
Penduduk Wonosobo, Gunungkidul, Wonogiri, Pacitan, dan Blitar (Jawa Timur), dikenal mengonsumsi jenis makanan ini sehari-hari.
Tiwul dibuat dari gaplek.
Sebagai makanan pokok, kandungan kalorinya lebih rendah daripada beras namun cukup memenuhi sebagai bahan makanan pengganti beras.
Tiwul pernah digunakan untuk makanan pokok sebagian penduduk Indonesia pada masa penjajahan Jepang.