Kriminalitas Tanahlaut
Komplotan Penjarah Sarang Walet di Tala Dibekuk, Begini Cara Mereka Melakukan Aksinya
Dari sembilan orang pelaku, delapan di antaranya telah berhasil ditangkap dan saat ini meringkuk di sel tahanan Mapolres Tala
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Komplotan penjarah tempat penangkaran sarang burung walet yang selama ini meresahkan masyarakat di sejumlah daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel) akhirnya berhasil dibekuk Kepolisian Resort (Polres) Tanahlaut (Tala).
Dari sembilan orang pelaku, delapan di antaranya telah berhasil ditangkap dan saat ini meringkuk di sel tahanan Mapolres Tala di kawasan Jalan Kemakmuran, Pelaihari.
"Semuanya adalah spesialis penjarah sarang walet," sebut Kapolres Tala AKBP Cuncun Kurniadi, Rabu (13/5/2020).
Dalam pers conference yang dihadiri petinggi Forkominda Tala tersebut, empat orang tersangka dihadirkan yaitu Mustofa (26) warga Desa Kaitkait Baru Kecamatan Batibati (Tala).
• Penampakan Polisi Tampan Penangkap YouTuber Ferdian Paleka, Ternyata Gariz Luis Mantan Artis Film
• Serupa Han So Hee di The World of The Married, Gigie Artis Thailand Dihujat Oleh Netizen +621
• Potret Putri Ayah Angkat Syahrini, Penampilannya Tak Kalah Cetar dari Istri Reino Barack
Lalu, Suhar Ilil (21) warga Desa Urin, Kecamatan Halong (balangan), Muhammad Yusuf (18) warga Bentokdarat Kecamatan Batibati, dan Sumardi alias Padhe (48) warga Dusun Jatihading, Kelurahan Kaliboto, Kecamatan Mojogendang, Kabupaten Karanganyar (Jateng).
Sedangkan tiga pelaku lainnya berada sel Polres Tanahbumbu (Tanbu) dan Balangan karena merupakan pelaku curat di wilayah hukum setempat. Mirwan dan Hasan dijemput petugas Polres Tanbu, sedangkan Riza djemput petugas Polres Balangan.
.
Cuncun mengatakan para tersangka tersebut tak cuma kerap melakukan penjarahan di lokasi penangkaran sarang walet di wilayah Kalsel. Lebih dari itu juga di wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
"Tiap tersangka rata-rata melakukan penjarahan sawang walet lebih dari sepuluh kali," sebutnya.
Terkini, komplotan spesialis penjarah sarang walet itu beraksi Sabtu (11/5/2020) pukul 21.00 Wita di Desa Banyuirang RT 7 RW 3 Kecamatan Batibati, Tanahlaut (Tala).
Tempat penangkaran sarang walet itu milik Lim al Wiansyah warga Kompleks Mekar Indah, Kuripan, Banjarmasin.
Malam itu penjaga gedung penangkaran sarang walet tersebut, Ahamd dan istri baru tiba dari warung membeli telur dan mie instan. Melihat pagar terbuka, sembilan orang pelaku pun bergegas masuk.
Ketika Ahmad sedang memarkirkan sepeda motor (scoopy hitam)nya di dalam rumah, saat itu lah sang istri dikerumuni pelaku sembari menghunuskan parang.
Perempuan itu spontan berteriak, "Yank...ada rampok."
Saat itu Ahmad berada di dalam rumah rumah jaga gedung walet yang berjarak sekitar 6 m dari gedung walet mendengar teriakan istrinya.
Ahmad spontan keluar dari kamar dan pelaku langsung menyerangnya menggunakan parang.
Ahmad terluka gores dan memar pada pergelangan tangan dan hidungnya.
Pelaku pun secara mudah menyekap Ahmad dan keluarganya menggunakan tali karet ban.
Kemudian pelaku menuju gedung sarang walet dan membobol tembok gedung tersebut ,menggunakan godam, linggis, gergaji besi, dan betel.
Sementara itu empat orang pelaku lainnya menunggu di dalam rumah mengawasi Ahmad beserta keluarganya.
Salah satu pelaku ada yang menodongkan senapan angin.
Selanjutnya sekitar pukul 04.00 Wita pelaku berhasil mengambil sarang walet dan langsung kabur.
Akibat aksi itu, kerugian yang dialami sekitar Rp 32 juta.
Kepada wartawan, empat komplotan pelaku yang dihadirkan Polres Tala mengaku baru sekitar dua atau tiga kali melakukan aksinya.
Mereka mengatakan sebelum beraksi lebih dulu memantau lokasi sasaran dan membawa sejumlah perlengkapan.
Di antaranya berupa satu unit gerinda potong dengan mata satu bor manual, tiga mata bor pendek, dua mata bor panjang, dua2 buah betel panjang. Lalu, satu buah gunting seng, dua buah senter kepala, dua buah pahat, satu unit bor listrik, satu buah karung warna putih, dua bilah senjata tajam lengkap dengan kumpangnya.
Satu buah gergaji pendek dan satu buah kunci pas bentuk segitiga, dan satu buah tas ransel.
Bagaimana cara masuk ke sarang walet? "Kami bobol dindingnya pakai linggis. Lalu masuk dan naik mencari sarang-sarang waletnya," ucap Mustofa.
Ia menuturkan tiap kali menjarah sawang walet umumnya dapat hasil sekitar satu hingga lima kilogram sarang walet.
"Kalau penjualan saya tak tahu persis, yang jelas sudah ada orang yang menampung," sebutnya.
Saat beraksi di Banyuirang, ia mengatakan tak sengaja melukai korban.
(banjarmasinpost.co.id/roy)