Wabah Corona di Kalsel
Kamar RS Rujukan Covid-19 Penuh, Begini Kata GTPP Covid-19 Kalsel
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kalsel mengatakan saat ini dalam upaya menambah jumlah kamar-kamar perawatan pasien.
Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel) sempat dihebohkan terkait adanya pesan berantai di aplikasi percakapan daring, tentang fasilitas perawatan di rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di Kalsel sudah penuh dan tak bisa lagi menampung pasien Covid-19.
Hal ini dengan tegas dibantah Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kalsel, Hanif Faisol Nurrofiq. Menurutnya, informasi tersebut tidak benar dan tidak sesuai fakta.
"Ini saya dapat WA yang tidak benar. Informasi itu harus dikalibrasi dengan benar. Karena, kalaupun ada penumpukan, kami pasti akan bergerak dengan cepat," kata Hanif saat ikut turun langsung pada pelaksanaan rapid test massal di Kota Banjarmasin, Sabtu (16/5/2020).
Dijelaskan Hanif, pihaknya saat ini memang dalam upaya koordinasi untuk menambah jumlah kamar-kamar perawatan pasien Covid-19 di Kalsel.
Beberapa RS khususnya RSUD milik Pemerintah Provinsi Kalsel, terus digenjot untuk meningkatkan kapasitas pelayanannya.
• RS Ratu Zalecha Kewalahan, Pengidap Corona di Kalsel Bertambah 34 Orang
• VIDEO: Lonjakan Pasien Positif Covid-19 di Kalsel Sehari Bertambah 34 Orang Terinfeksi Corona
• NAH, 6 Orang Reaktif Setelah Rapid Test di Pasar Lokasi Banjarmasin
• Covid-19 Menyebar, Wali Kota Banjarmasin Soroti Klaster Gowa dan Pasar Antasari
• Reaktif Setelah Rapid Test, Pedagang Antasari Banjarmasin Waswas
"RS dr M Ansari Saleh dinaikkan angka kamar sampai 50 kamar, RSUD Ulin kami naikkan sampai 180 kamar, kami minta dipercepat minggu ini. Termasuk permintaan RS Bhayangkara sebagai RS rujukan tambahan," kata Hanif.
Upaya tersebut menurut Hanif dilakukan pihaknya sebelum kamar-kamar perawatan pasien Covid-19 benar-benar penuh.
Percepatan penambahan ruang perawatan di RS-RS tersebut, menurutnya, sebagai persiapan GTPP Covid-19 di Kalsel untuk menghadapi potensi peningkatan tajam jumlah kasus Covid-19 di Kalsel yang diprediksinya akan terjadi menjelang Idul Fitri 1441 H.
"Ini sedang kami kejar terus, perkiraan kami ini akan jadi semakin besar mendekati hari raya karena ada eskalasi pertemuan masyarakat jelang Hari Raya," lanjutnya.
Karena itu, sosialisasi dan edukasi yang efektif kepada masyarakat agar tak menganggap enteng pandemi ini dinilainya menjadi hal yang sangat krusial jika tak ingin ada ledakan besar kasus Covid-19 di Kalsel.
(Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody)