Berita Banjarmasin
Efek Covid-19, Bappeda Prediksi Angka Kemiskinan Kalsel Melonjak Jadi Segini
Covid-19 diprediksi membuat angka kemiskinan di Kalsel meningkat menjadi 5,54 persen
Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyadari potensi dampak pandemi Covid-19 akan besar terhadap tatanan kehidupan sosial ekonomi di Kalsel.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalsel bahkan meyakini angka kemiskinan di Kalsel yang sedikit-demi sedikit dikikis melalui kerja keras hingga mencapai 4,47 persen di Tahun 2019 akan berbalik arah dengan sekejap.
Bappeda memprediksi angka kemiskinan di Kalsel di Tahun 2020 akan melonjak ke angka 5,54 persen akibat efek pandemi Covid-19.
Hal ini diungkapkan saat rapat pembahasan LKPj Provinsi Kalsel antara Pansus III DPRD Provinsi Kalsel dan Bappeda serta Balitbangda Kalsel di Gedung II Kantor DPRD Provinsi Kalsel, Senin (18/5/2020).
• Masih Banyak Tak Kenakan Masker saat Masuk Pasar, Dandim : Saya Minta Putar Balik
• VIDEO Penjemputan 24 WNA Asal Pakistan oleh GTPP Covid-19 Kalsel
• VIDEO Hari Ini THR ASN Pemprov Kalsel Cair
Dipimpin oleh Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kalsel, H Sahrujani dan dihadiri pula oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalsel, M Syaripuddin, tema pemulihan aspek sosial ekonomi termasuk angka kemiskinan menjadi salah satu hal yang dibahas di rapat ini.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalsel, M Syaripuddin atau yang akrab disapa Bang Dhin meminta Bappeda Kalsel tak melupakan segmen industri kecil menengah (IKM) dan usaha mikro kecil dan menangah (UMKM) dalam upaya pemulihan perekonomian Kalsel pasca bencana nasional non alam berlalu.
"Jangan cuma industri hilir dan industri besar yang jadi fokus. Ada banyak IKM dan ratusan ribu UMKM, Tahun 2019 ada 352 ribu UMKM yang juga berperan besar terhadap ekonomi Kalsel," kata Bang Dhin.
Menurut Kepala Bappeda Kalsel, Fajar Desira, Pemerintah Provinsi Kalsel tentu tak akan melupakan IKM dan UMKN dalam upaya pemulihan sosial ekonomi di Kalsel.
Dijelaskan Fajar, IKM dan UMKM bahkan menjadi satu dari tiga fokus dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Kalsel di Tahun 2021.
Dimana pihaknya sudah melakukan revisi atas tema RKPD yaitu Pemulihan Ekonomi dan Sosial Masyarakat Menuju Gerbang Ibu Kota Negara sesuai dengan kondisi terkini yaitu adanya efek pandemi Covid-19 di Kalsel.
• Warga Sekampung Terdampak Covid-19 Setelah Nekat Mandikan Jenazah Positif Virus Corona
• Jam Operasional Dibatasi, Pedagang Konveksi Pasar Baru Permai Mengeluh Sepi
"Ini sudah sesuai revisi tema RKPD Kalsel. Kami merevisi sesuai kondisi pandemi dengan anggapan pandemi ini bisa mereda di 2020, namun dampaknya akan terasa sampai 2021. Pelaky IKM dan UMKM itu akan jadi prioritas juga," kata Fajar.
Fokus terhadap IKM dan UMKM dalam pemulihan sosial ekonomi akan dilaksanakan secara simultan bersama fokus lainnya yaitu investasi hilirisasi industri sektor pariwisata, pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan serra perbaikan kesehatan, pendidikan dan keterampilan. (Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody)