Wabah Virus Corona
Warga Sekampung Terdampak Covid-19 Setelah Nekat Mandikan Jenazah Positif Virus Corona
Warga Sekampung Terdampak Covid-19 Setelah Nekat Mandikan Jenazah yang Ternyata Positif Virus Corona
Editor : Rendy Nicko
BANJARMASINPOST.CO.ID - Warga sekampung langsung berstatus orang dalam pemantauan (ODP) setelah nekat menyentuh jenazah yang positif Virus Corona penyebab Covid-19.
Peristiwa warga sekampung yang dinyatakannya orang dalam pemantauan (ODP) lantaran membuka kantong jenazah hingga menciumi jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang kemudian berstatus positif Virus Corona.
Adanya warga sekampung yang terdampak Virus Corona setelah menyentuh jenazah yang awalnya PDP kemudian diketahui positif Covid-19 ini terjadi di Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
• Paket Internet Murah Telkomsel 10 GB Rp 10 Ribu, Promo Kuota Gratis 30 GB Masih Ada
• Baca Doa Kamilin Seusai Shalat Tarawih, Ini Niat Lengkap dan Cara Salat Tarawih di Ramadhan 1441 H
• Hari Ini Malam Ganjil, Ini Amalan, Doa dan Ciri Malam Lailatul Qadar di 10 Hari Terakhir Ramadhan
Pasalnya, bukan lagi berstatus ODP, sebanyak 15 warga di wilayah tersebut telah dinyatakan positif virus corona (Covid-19).
"Yang PDP banyak, yang positif Covid-19 ada 15," ujar Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Achmad Syaifuddin, Minggu (17/5/20), dikutip dari Kompas.com.
Kejadian itu bermula dari warga setempat yang dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit dan sudah dinyatakan positif virus corona (Covid-19).
Mengetahui hal tersebut, pihak keluarga bersikeras meminta jenazah dipulangkan ke rumah duka.
Jenazah itu pun dibungkus plastik sesuai SOP pemulasaraan jenazah Covid-19.
Namun, belasan warga justru membuka peti, membuka bungkus plastik bahkan memandikan jenazah yang sudah dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
"Bukan hanya dibuka, menurut informasi dari Gubernur Jatim, jenazah juga dimandikan lagi," terangnya.
Usai dimandikan, jenazah dimakamkan sebagaimana jenazah pada umumnya. Menurut keterangan dari Nur Achmad, peristiwa itu terjadi dua pekan yang lalu.

"Kejadiannya sudah 2 pekan yang lalu," jelasnya.
Terkait hal ini, Nur Achmad mengaku sudah sudah membatasi akses ke dusun tersebut termasuk menutup sarana ibadahnya.
Dia pun meminta petugas medis untuk melakukan tracing lebih lanjut.
"Kami akan beri perhatian serius, tim tracing sudah bergerak melalukan tracing terhadap siapa saja yang kontak erat dengan para warga yang dinyatakan positif Covid-19," tutupnya.