Idul Fitri 2020

Bacaan Lafaz Takbir Malam Hari Raya Idul Fitri 2020 Saat Pandemi Covid-19 dalam Tulisan Arab & Latin

Simak lafadz bacaan Takbir Malam Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada Minggu 24 Mei 2020 nanti.

Penulis: Noor Masrida | Editor: Murhan

BANJARMASINPOST.CO.ID - Idul Fitri 1441 Hijriah telah tiba. Simak lafadz bacaan Takbir Malam Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada Minggu 24 Mei 2020 nanti.

Setiap datangnya Idul Fitri, bacaan Takbir menggema. Ini terjadi setiap Hari Raya Idul Fitri maupun Hari Raya Idul Adha yang dirayakan setiap tahun oleh Ummat Islam.

Biasanya, malam lebaran lafadz takbir maupun bacaan takbiran dikumandangkan di berbagai tempat mulai dari masjid, musala, hingga jalan raya.

Namun, kali ini, Lebaran 2020 akan berbeda karena umat dianjurkan melakukannya di rumah saja akibat Pandemi Corona.

Bacaan Niat dan Tata Cara Shalat Idul Fitri Lengkap Naskah Khutbah Idul Fitri Ustadz Abdul Somad

Cara Membuat Kartu Ucapan Selamat Idul Fitri 2020 1 Syawal 1441 H via Aplikasi Android

DOA Sambut 1 Syawal 1441 H yang Ditandai Idul Fitri 2020 dan Doa Akhir Ramadhan 1441 H

Takbiran atau mengucapkan takbir "Allahu Akbar" merupakan salah satu amalan sunah saat Idul fitri.

Takbir (اللَّهُ أَكْبَرُ) adalah kalimat "Allahu Akbar" yang berarti "Allah Mahabesar" dan bermaksud mengagungkan Asma Allah SWT.

Waktu takbir dalam sholat Idul Fitri dimulai sejak malam Id hingga imam masuk (ke tempat sholat) untuk melakukan sholat Id.

Berikut bacaan takbir atau takbiran yang dikumandangkan di malam idul fitri nanti:

اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ

، لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ

اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ

Lafal takbiran latin:

Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd

Untuk lafal takbiran versi terlengkap, dapat melihat tulisan Arab, bahasa latin, dan arti selengkapnya dalam bahasa Indonesia di bawah ini.

Lafal Takbiran Terlengkap

اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ

ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ

اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا

وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا

وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً

ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ

لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ

صَدَقَ وَعْـدَهُ

وَنَصَرَعَبِدَهُ

وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ

لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ

اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ

Lafal takbiran latin:

Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar..

Laa - ilaaha - illallaahu wallaahu akbar.

Allaahu akbar walillaahil - hamd.

Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar.....

Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,...

wasubhaanallaahi bukrataw - wa ashillaa.

Laa - ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu

Mukhlishiina lahuddiin

Walau karihal - kaafiruun

Walau karihal munafiqun

Walau karihal musyriku

Laa - ilaaha - illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, - wa - a'azza - jundah, wahazamal - ahzaaba wahdah.

Laa - ilaaha illallaahu wallaahu akbar.

Allaahu akbar walillaahil - hamd.

Bagaimana hukumnya "Malam Takbiran"?

Ada dua pendapat. Pertama, boleh, karena tidak ada larangan.

Kedua, tidak boleh karena tidak ada contohnya dari Rasulullah Saw.

Mengutip dari Tribunnews.com, tayang (24/6/2017) An-Nawawi as-Syafii dalam Al Majmu 5/48 mengatakan, “Pendapat mayoritas ulama adalah tidak ada takbiran saat malam Id. Takbiran hanya dilakukan saat berangkat menuju tempat shalat Id”.

Contoh dari Nabi Saw, "takbiran" atau mengucapkan kalimat takbir dilakukan dalam perjalanan menuju tempat shalat Id, bukan malam hari sebelum hari lebaran.

"Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (puasa) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah (bertakbir) atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu.” (QS. Al-Baqarah: 185).

Atas dasar ayat tersebut, sebagian ulama membolehkan takbiran di masjid atau "malam takbiran" pada malam idul fitri.

Minta Tak Takbiran Keliling

Bupati Hulu Sungai Selatan, H Achmad Fikry mengimbau masyarakat HSS agar tidak berduyun ke pusat kota Kandangan, ibu kota Kabupaten HSS pada malam Idulfitri.

Warga diminta tak datang ke pusat perkotaan dengan alasan apapun, baik untuk tujuan merayakan dengan takbir keliling maupun untuk sekadar jalan-jalan, apalagi kumpul-kumpul atau nongkrong mengingat masih dalam kondisi pandemi Coid-19

"Sebab tidak akan ada kegiatan apapun di malam Idulfitri. Tidak boleh ada takbir keliling. Yang ada hanya takbir di masjid-masjid langgar, musala atau rumah-rumah dengan jumlah terbatas sesuai protokol kesehatan pencegahan covid-19. Jadi tak udah datang ke kota Kandangan,"tekan Fikry dikonfirmasi soal menghadapi lebaran Idulfitri di tengah pandemi Corona, Selasa (19/5/2020) di ruang lobi Kantor Bupati HSS.

Untuk mencegah keramaian dan kerumunan itu pula, Pemkab HSS, lanjutnya, terpaksa akan mematikan sebagian lampu yang biasanya terang benderang dan menjadi titik berkumpul di beberapa titik.

"Jadi mohon maaf akan ada penggelapan di sejumlah tempat yang biasa lampunya terang, kami bikin gelap dulu. Sebab kalau masih terang dikhawatirkan jadi tempat kumpul-kumpul dan keramaian yang seharusnya kita cegah selama wabah ini, "kata Fikry.

Ditambahkan, apa yang dilakukan Pemkab HSS untuk menghormati imbauan dari pemerintah, TNI Polri maupun MUI.

Fikry bahkan selaku Bupati HSS, menegaskan tak melaksanakan open house dan tak menerima tamu pada lebaran idul fitri tahun ini mengingat dalam kondisi pandemi. Fikry juga bakal mengisi lebaran hanya bersama keluarganya.

"Jadi saya sampaikan mohon maaf lahir dan batin kepada masyarakat HSS. Semoga setelah pandemi Corona ini berakhir, kita bisa silaturahmi kembali secara tatap muka langsung melalui halalbihalal atau kegiatan lainnya,"pungkasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Noor Masrida)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved