Idul Fitri 2020
Amalan Sebelum dan Sesudah Shalat Idul Fitri, Ini Keistimewaannya
Berikut Amalan Sebelum dan Sesudah Shalat Idul Fitri, Ini Keistimewaannya
Penulis: Amirul Yusuf | Editor: Rendy Nicko
Editor : Rendy Nicko
BANJARMASINPOST.CO.ID - Ibadah sunnah pertama di Hari Raya Idul Fitri adalah Sholat Idul Fitri.
Sebelum melaksanakan Shalat Idul Fitri, Rasulullah menganjurkan untuk melakukan sejumlah amalan sunnah agar menambah pahala di 1 Syawal 1441 Hijriah.
Berikut adalah 6 amalan sunnah yang bisa dilakukan sebelum dan sesudah menunaikan Shalat Idul Fitri :
1. Mandi Sebelum Berangkat Sholat Ied
Imam An-Nawawi menyebutkan bahwa jumhur ulama’ sepakat tentang kesunnahan mandi sebelum berangkat untuk melaksanakan sholat Idul Fitri.
Alasan yang menjadi sebab disunnahkannya mandi pada hari Jumat dan atau kesempatan lainnya saat kaum muslimin berkumpul secara umum, juga terdapat pada shalat Id, bahkan boleh jadi pada sholat Idul Fitri alasan itu lebih kuat.
2. Makan Sebelum Sholat Idul Fitri
Salah satu sunnah di hari Idul Fitri adalah tidak berangkat sholat sebelum memakan beberapa butir kurma.
Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Sahabat Anas bin Malik, dia berkata, ‘Adalah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak berangkat pada hari Idul Fitri sebelum memakan beberapa butir kurma, dan dia memakannya dengan jumlah ganjil.” (HR. Bukhari)
Tak harus kurma, hendaknya umat Muslim yang hendak sholat Ied harus memakan sesuatu untuk mengisi perut.
• Bacaan Takbir Saat Shalat Idul Fitri di Rumah, Lengkap Niat dan Tata Cara Salat Idul Fitri
3. Bertakbir di Hari Idul Fitri Lebih Keras dari pada Idul Adha
Ini termasuk sunnah yang agung pada hari Ied, berdasarkan firman Allah Ta’ala,
“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 185).
Dari Walid bin Muslim dia berkata, ‘Aku bertanya kepada Al-Auzai dan Malik bin Anas tentang mengeraskan takbir pada dua Hari Raya.’ Mereka berdua menjawab, ‘Ya, dahulu Ibnu Umar mengeraskan takbir pada hari Idul Fitri hingga imam datang.”
Terdapat riwayat shahih dari Abu Abdurrahman As-Silmi, dia berkata, ‘Mereka para hari Idul Fitri lebih keras dibanding Idul Adha) Waki’ berkata, ‘Yang dimaksud (keras) adalah bertakbir.’ (Lihat Irwa’ul Ghalil 3/122).