Berita Kaltim

Sengsaranya Warga Samarinda Kaltim Rayakan Lebaran saat Banjir, "Tahun Ini Lebih Parah"

Banjir melanda Kelurahan Lempake, Kelurahan Pampang, Kelurahan Sempaja Barat, Sempaja Timur, Sempaja Utara, Sempaja Selatan, Sungai Siring

Editor: Didik Triomarsidi
KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON
Warga RT 37 Kelurahan Sempaja Timur, Kota Samarinda, Kaltim saat mengevakuasi barang-barang yang terendam banjir, Sabtu (23/5/2020). 

Editor : Didik Trio Marsidi

BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMARINDA – Warga 8 kelurahan di Samarinda, Kalimantan Timur, terpaksa merayakan Idul Fitri 1441 Hijriah dalam kondisi banjir, Minggu (24/5/2020).

Ketinggian air yang menggenangi 8 kawasan itu bervariatif dari 40 sentimeter hingga 1 meter.

Banjir meliputi Kelurahan Lempake, Kelurahan Pampang, Kelurahan Sempaja Barat, Sempaja Timur, Sempaja Utara, Sempaja Selatan, Sungai Siring dan Tanah Merah.

Pantauan banjarmasinpost.co.id dari Kompas.com, warga yang memiliki rumah dua lantai, rata-rata bertahan dalam kondisi banjir.

Mereka merayakan Idul Fitri dalam kondisi banjir. Tidur dan memasak di lantai dua.

Belasan Tahun Segubuk Bareng Ternak, Mbah Deman Hidup Menderita, Lalu Kemana Raibnya PKH dan BST?

Benda Jatuh dari Langit yang Bikin Geger Yogyakarta Masih Misterius, Polisi Bingung Siapa Pemiliknya

Tata Cara Membayar Utang Puasa Ramadhan 1441 H, Lebih Dulu Bayar Qadha atau Puasa Syawal?

Sementara, warga lain yang tak memiliki rumah bertingkat rata-rata mengungsi ke tempat keluarga ataupun ke masjid-masjid terdekat yang tak terdampak banjir.

“Sedihnya ini hari yang ditunggu-tunggu (Idul Fitri) baru kondisinya kaya begini,” ungkap Sumiyarti (48), warga RT 040 Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara, saat ditemui Kompas.com, Minggu.

Sumiyarti memilih mengungsi ke rumah anaknya di daerah Suryanata, Samarinda Ulu, yang tak terdampak banjir.

Sumiyarti tak ingin ramai-ramai menumpuk di tempat pengungsian di tengah wabah virus corona atau Covid-19.

Tahun lalu, Sumiyarti mengalami hal yang sama. Hanya bedanya, banjir saat hari kedua Lebaran.

“Tahun ini lebih parah. Belum Lebaran sudah banjir dari kemarin,” tutur dia.

Dia mengaku, belum ada bantuan sembako atau makanan ke lokasi tersebut.

Astuti (57) warga lain, menuturkan sejak banjir merendam kawasan itu sejak Jumat (22/5/2020) sore, belum ada bantuan makanan ataupun air bersih.

Dirinya mengaku kesulitan memasak karena rumah terendam banjir. Akibatnya, harus membeli makanan untuk keluarganya.

“Belum ada bantuan apa-apa. Air minum saja tidak ada,” ungkap warga RT 040 Kelurahan Sempaja Timur ini.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved