Revolusi Hijau Dishut Kalsel
Bahas Ternak Liar di Tahura Kalsel, Dishut dan Disbunak Duduk Satu Meja
Dishut dan Disnak Kalsel akan cegah semua ternak kerbau dan sapi masuk Tahura Sultan Adam supaya tidak memakan tanaman.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJAR - Tahura Sultan Adam serius dalam mengamankan kawasan konservasi. Saat Selasa (26/5/2020), bersama Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel dan Dinas Peternakan Kabupaten Banjar, telah dibahas rencana peternakan liar di dalam kawasan tahura.
Pertemuan dengan perwakilan Disbunak Kalsel dan Disbunak Banjar ini dihadiri Kepala Tahura SA diwakili Kepala Seksi Pemanfaatan, didampingi koordinator penyuluh kehutanan dan Polhut.
Hadir pula Kepala BPP Aranio didampingi penyuluh peternakan. Pertemuan digelar di aula BPP Aranio.
Rapat awal ini membahas rencana pengembangan permasalahan peternakan liar di dalam kawasan konservasi Tahura SA.
Khususnya di areal Rehab DAS. ternak liar disinyalir merusak pohon yang sudah ditanam dan adanya indikasi pembakaran lahan untuk menumbuhkan pakan baru bagi ternak.
Kepala Seksi Pemanfaatan, A Raihanor mengatakan saat ini hampir beberapa desa banyak terdapat lahan gembalaan ternak. Lahan tersebut bersamaan dengan lokasi Rehab DAS.
Menurut Raihan, berdasarkan arahan Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faisol Nuroflq, semua ternak kerbau dan sapi agar ditertibkan.
Mengingat, keberadaan ternak itu sangat mengganggu dan merusak tanaman IPPKH.
Pihak Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel pada prinsipnya sangat mendukung rencana Tahura SA dalam menertibkan ternak masyarakat tersebut.
Namun, tentunya akan dicarikan solusi agar warga tetap bisa beternak secara legal dalam kawasan konservasi. (AOL/*)