Berita Kalteng

Para Supir Travel Asal Banjarmasin Sering Diminta Putar Balik karena Tidak Memiliki ini

Meski sudah mengikuti aturan untuk mengurangi jumlah penumpang selama diberlakukannya PSBB, tidak jarang para supir tetap diminta untuk memutar balik

Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/danti ayu
supir travel dan penumpang sampit banjarmasin 

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Diperketatnya penjagaan di pintu masuk perbatasan Kalteng - Kalsel memberikan dampak yang cukup besar bagi para penyedia layanan travel Banjarmasin - Palangkaraya, Banjarmasin - Sampit yang setiap hari melintas di kawasan tersebut.

Herman, supir travel Banjarmasin - Sampit menuturkan meski sudah mengikuti aturan untuk mengurangi jumlah penumpang selama diberlakukannya PSBB, tidak jarang para supir tetap diminta untuk memutar balik ke arah asal mereka.

Permintaan ini akibat tidak dapat menunjukan persyaratan yang diminta serta alasan dari penumpang yang dinilai tidak memiliki kepentingan mendesak di kota tujuan.

Jadwal Pencairan Gaji ke-13 PNS 2020, Imbas Covid-19, Baru Dibahas Akhir Tahun Ini

Kecuali di Mekkah, Arab Saudi Perbolehkan Salat Berjemaah di Masjid Menuju New Normal

5 Fakta Kasus Video Syur Mirip Syahrini, Hotman Paris Bertindak, Serupa Kasus Gisella Anastasia?

"Keluhan kita para supir itu kan yang pertama penumpang dibatasi, sudah kita terapkan kita cuma bawa tiga penumpang, dua di tengah dan satu di belakang. Kedua, sudah kita ikuti aturan tapi kenapa kita tetap disuruh putar balik, itu yang merugikan, padahal kita di Palangkaraya cuma numpang lewat saja karena tujuan kita langsung ke Sampit," ujarnya.

Hal tersebut membuat para supir harus memutar otak memikirkan bagaimana cara agar dapat melintas tanpa harus diminta putar balik mengingat penumpang yang memiliki kepentingan masing-masing.

Akibat dari dikuranginya jumlah penumpang, ia juga menuturkan terpaksa harus menaikkan ongkos travel sebanyak 50% dari yang awalnya sebesar Rp 200 ribu menjadi Rp 300 ribu untuk menutupi biaya operasional selama perjalanan.

"Ongkos terpaksa kita nego, karena kalau cuma tiga penumpang mana mencukupi jadi terpaksa selama PSBB kita nego, nanti kalau situasi sudah memungkinkan sudah normal kembali, harga kita normalkan lagi," imbuhnya.

Selama diperketatnya aturan memasuki kota Palangkaraya akhirnya banyak supir travel yang memilih untuk sementara waktu beristirahat dan ada pula yang memilih untuk membawa barang kiriman ketimbang penumpang karena risikonya yang lebih kecil walaupun keuntungan yang mereka dapatkan jauh berkurang.

Diperketatnya penjagaan di pintu masuk Kalteng - Kalsel merupakan salah satu langkah yang diambil pemerintah dalam rangka mengurangi jumlah penyebaran COVID-19 terutama saat perayaan hari Raya Idul Fitri 1441 H dimana pemerintah meminta masyarakat untuk sementara waktu tidak melakukan aktivitas mudik.

Terpantau pada Rabu, (27/5/2020) penjagaan di pos-pos PSBB diperketat bagi warga dari arah Banjarmasin menuju Palangkaraya, sementara bagi warga dari Palangkaraya menuju Banjarmasin relatif longgar.

(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved