Wabah Corona di Kalsel
Jumlah PDP di HST Jadi Dua Orang, Alami Gejala Batuk
Tim Gugus Tugas kembali mencatat ada satu warga Hulu Sungai Tengah (HST) yang menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Tim Gugus Tugas kembali mencatat ada satu warga Hulu Sungai Tengah yang menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Setelah per 24 Mei lalu, satu PDP asal Kecamatan Barabai masuk dalam daftar tim gugus tugas penanganan covid-19, kini satu PDP dilaporkan kembali berasal dari Kecamatan Labuan Amas Utara.
Per 31 Mei 2020, tercatat 13 orang masih dalam pemantauan (ODP) dan 246 sudah selesai dipantau.
Sama halnya dengan PDP asal Kecamatan Barabai, PDP asal Kecamatan Labuan Amas Selatan, juga mengeluhkan nyeri pada bagian perut. Selain itu, mengalami batuk ringan.
• Siapkan Karantina PDP Covid-19, Pemkab Balangan Gunakan 10 Ruang SKB
• Update Covid-19 : Jumlah PDP di Kalsel Meningkat, Begini Rinciannya
• Jubir GTPP Kalsel Sebut Kasus Covid-19 Baru di Kalsel Mayoritas Sudah Berstatus PDP
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Sakdillah, mengatakan PDP ini dirujuk ke Rumah Sakit H Hasan Basri di Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Berdasarkan riwayat, PDP ini tidak ada berkunjung ke wilayah transmisi lokal.
"Kondisinya saat ini masih stabil," bebernya.
Sementara itu, hingga saat ini baru tiga orang yang terkonfirmasi positif covid-19. Bahkan, dua diantaranya sudah sembuh.
Selain itu juga tercatat 25 orang penghuni Rumah Singgah eks Gedung Akper Murakata juga belum menerima hasil dari pemeriksaan PCR melalui metode swab tes.
25 orang ini merupakan tenaga kesehatan dan warga Hulu Sungai Tengah termasuk pedagang Pasar Agrobisnis Tradisional Moderen Barabai yang reaktif swab tes.
• PDP Asal Kabupaten HST Dirujuk ke RS Hasan Basry Kandangan
• Sudah Dirawat Selama Sebulan, Hasil Swab Penderita Covid-19 Pertama di HST Masih Positif
Penghuni rumah singgah bahkan sudah diswab test pada 22 dan 23 Mei memasuki rumah singgah untuk karantina pada 24 Mei lalu.
"Hasilnya belum keluar. Kami masih menunggu. Mereka belum tentu positif covid-19. Semogs hasilnya negatif," harapnya. (banjarmasinpost.co.id/eka pertiwi)