Nasional
Gara-gara UKT, Mendikbud Nadiem Makarim Dicari Mahasiswa Indonesia, Trending di Twitter
Mahasiswa Indonesia meluapkan kekecewaannya kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim di lini masa Twitter
EDITOR : Rahmadhani
BANJARMASINPOST.CO.ID - Mahasiswa Indonesia meluapkan kekecewaannya kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim di lini masa Twitter, Selasa (2/6/2020).
Nadiem Makarim dinilai mahasiswa tidak mengambil kebijakan khusus bagi sektor pendidikan di tengah pandemi virus corona.
Terlebih lagi, tidak ada insentif apapun bagi mahasiswa.
Mahasiswa harus membayar uang kuliah tunggal (UKT) yang sama besarnya seperti pada kondisi normal.
• Jelang New Normal, Lion Air Malah Setop Penerbangan Sementara Mulai 5 Juni 2020
• Indonesia Kirim Surat Protes atas Klaim Sepihak China di Laut China Selatan
Disisi lain, kegiatan perkuliahan berlangsung secara daring / online akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Aksi unjuk rasa secara daring / online oleh mahasiswa Indonesia menghasilkan Trending Twitter dengan tagar #MendikbudDicariMahasiswa.
Bahkan, meskipun aksi unjuk rasa daring tersebut berakhir, tagar #MendikbudDicariMahasiswa tetap trending di peringkat pertama di Indonesia.
Aksi unjuk rasa daring oleh mahasiswa ini digawangi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) yang dimulai pukul 12.00-15.00 di masing-masing media sosial.
Hasilnya, tagar #MendikbudDicariMahasiswa menjadi salah satu trending topic di Twitter wilayah Indonesia sejak Selasa (2/6/2020) siang.
Trending #MendikbudDicariMahasiswa masih berlangsung hingga pukul 21.00 WIB dengan jumlah kicauan lebih dari 24.000 Tweets.
Trending #MendikbudDicariMahasiswa ini merupakan bentuk aksi unjuk rasa secara daring oleh mahasiswa Indonesia.
Trending #MendikbudDicariMahasiswa ini juga muncul karena desakan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI).
Penyebabnya, permintaan audiensi BEM-SI terhadap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim tidak direspon.
BEM SI pada tanggal 29 April 2020 telah melayangkan Surat Permohonan Audiensi yang ditujukan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim dan Sekjend Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Ainun Na’im.