Wabah Virus Corona

Ribuan Orang Positif Virus Corona Tanpa Gejala Terdeteksi, Jakarta Laporkan 18.420 Orang

Ribuan Orang Positif Virus Corona Tanpa Gejala Terdeteksi, Jakarta Laporkan 18.420 Orang Terdampak Covid-19

Editor: Rendy Nicko
SHUTTERSTOCK
Ribuan Orang Positif Virus Corona Tanpa Gejala Terdeteksi, Jakarta Laporkan 18.420 Orang Terdampak Covid-19 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan sebanyak 18.420 orang terdeteksi positif virus corona atau Covid-19 namun tanpa gejala (OTG) di wilayahnya.

Jumlah orang tanpa gejala covid-19 itu diumumkan di antara data kasus positif virus corona, yang telah sembuh, meninggal, dan lainnya per 31 Mei 2020.

Data orang tanpa gejala virus corona itu disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta lewat keterangan tertulis yang dibagikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti.

LINK ltmpt.ac.id, Daftar 85 PTN dan Alur Pendaftaran UTBK-SBMPTN 2020 Lengkap Biaya Daftarnya

Kepastian Pencairan Gaji Ke-13 PNS, TNI dan Polri serta Pensiunan, Cek Besaran yang Diterima

Cara Aktivasi Paket Internet Murah Telkomsel 10 GB Cuma Rp 4.500, Kuota Gratis 30 GB XL, Indosat Ada

Subsidi Listrik Pelanggan 900 VA dan 1.300 VA via Login www.lightup.id, Listrik Gratis Masih Ada

“Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 18.420 orang, Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 15.446 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 10.781 orang,” kata Widyastuti, Minggu 31 Mei 2020.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dwi Oktavia membenarkan data OTG yang disampaikan tersebut.

Dalam situs resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berisi data kasus Covid-19, data OTG itu ditambahkan ke kelompok orang dalam pemantauan hingga seluruhnya berjumlah lebih dari 33 ribu ODP. Dari jumlah itu diklaim jika 96% di antaranya telah selesai dipantau.

Label orang tanpa gejala diberikan kepada mereka yang terinfeksi virus namun tak merasakan sakit. Pakar epidemiologi Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif, menyebutnya sebagai kelompok paling berbahaya karena berpotensi menyebarluaskan virus.

“Saat ini kasusnya (OTG) cukup tinggi, mencapai 20-40% di kalangan anak muda,” katanya pada 24 Mei lalu, dikutip dari Kompas.com

Sebagai tambahan, Widyastuti menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode pemeriksaan metode RT-PCR.

Caranya, membangun Laboratorium Satelit Covid-19 di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu sejak 9 April 2020. DKI juga membangun jejaring dengan 36 laboratorium pemeriksa Covid-19.

Secara kumulatif, pemeriksaan PCR telah dilakukan di DKI Jakarta, sampai dengan 30 Mei 2020 sebanyak 149.239 sampel.

Pemeriksaan akan terus dilakukan di daerah Kelurahan terpilih yang dikaji secara epidemologis dan menurut kepadatan penduduk.

Ilustrasi pasien corona, virus corona, Covid-19.
Ilustrasi pasien corona, virus corona, Covid-19. (Shutterstock/Kobkit Chamchod)

Ada 58 Kelurahan terpilih yang dilakukan rapid test tersebut. Sasaran ditujukan kepada warga lansia, warga dengan kasus penyakit tertentu, dan juga pada ibu hamil.

Total sebanyak 142.752 orang telah menjalani rapid test di Jakarta, dengan persentase positif Covid-19 sebesar 4% dengan rincian 5.675 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dan 137.077 orang dinyatakan non-reaktif.

"Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah," imbuh Widyastuti.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved