Berita Nasional

Masa Pendidikan SMK Menjadi 4 Tahun Setara Diploma 1, Begini Penjelasan Kemendikbud

Rencana masa pendidikan SMK menjadi empat tahun tersebut akan dilaksnakan Kemendikbud dalam waktu dekat ini.

Editor: Didik Triomarsidi
banjarmasinpost.co.id/nurholis huda
Pelajar SMKN 1 Banjarbaru menggunakan hand sanitizer produk guru di sekolah mereka. 

Rencana masa pendidikan SMK menjadi empat tahun tersebut akan dilaksnakan Kemendikbud dalam waktu dekat ini.

Editor : Didik Trio Marsidi

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI membuat inovasi, yakni masa pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ditambah setahun, menjadi 4 tahun.

Diketahui, rencana masa pendidikan SMK menjadi empat tahun tersebut akan dilaksnakan dalam waktu dekat ini.

Mengenai penambahan masa studi SMK menjadi empat tahun, diterangkan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto.

Mengutip wartakotalive.com, Kemendikbud melakukan inovasi pendidikan kejuruan dengan mengubah lama pendidikan.

Soal & Pertanyaan Tak Ada di Belajar dari Rumah TVRI Akhir Pekan, Anak Seribu Pulau: Padang

Pembagian Tugas Menjelang Aruh Adat di Desa Labuhan HST, Perempuan Bikin Kue, Pria Membakar Lamang

Hal tersebut berlaku untuk SMK yang sebelumnya tiga tahun menjadi empat tahun.

"Dalam waktu dekat, kami akan berinovasi dengan mengubah SMK menjadi empat tahun atau setara dengan diploma satu atau diploma dua"

"Terutama untuk program studi tertentu," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud) Wikan Sakarinto dalam webinar di Jakarta, Rabu.

Dengan lamanya SMK selama empat tahun, maka siswa memiliki cukup waktu untuk mendapatkan bekal sebelum terjun ke dunia usaha dan dunia industri.

Siswa SMK juga diwajibkan mengikuti program praktik kerja di industri.

Jika siswa tersebut tidak mengikuti praktik kerja maka belum bisa diluluskan.

"SMK dirancang empat tahun dan begitu lulus, siswanya bisa langsung kerja di industri," kata dia.

Kurikulum SMK, juga harus disesuaikan dengan kebutuhan industri.
foto
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbud RI, Wikan Sakarinto (ist)

Kurikulum diharapkan dapat membangun kemampuan teknis dan kemampuan nonteknis siswa.

Sehingga bisa menjadi lulusan yang fleksibel dan mampu bekerja di berbagai industri.

Sejumlah upaya dilakukan Kemendikbud untuk meningkatkan kompetensi lulusan SMK.

Mulai dari kerja sama dengan industri, peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah, praktik kerja di industri, hingga penyusunan kurikulum bersama industri.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan rebranding SMK, sehingga semakin banyak ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang SMK.

"Terutama siswa SMP dan para orang tua siswa SMP. SMK harus dikenalkan secara baik kepada mereka," kata Wikan.

Jawa Barat Gratiskan Biaya SMA dan SMK Negeri

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan pihaknya membebaskan biaya sekolah untuk SMA dan SMK negeri di wilayahnya.

Penggratisan biaya SMA dan SMK negeri ini mulai berlaku untuk tahun ajaran 2020-2021.

"Berita baik hari ini juga kami bisa menggeratiskan SMA dan SMK mulai tahun ajaran ini," ujar Ridwan Kamil dalam silaturahmi Universitas Muhammadiyah Bandung yang digelar secara daring, Rabu (10/6/2020).

Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga memberikan bantuan untuk siswa SMA dan SMK swasta.

Bantuan tersebut diberikan kepada siswa sebesar Rp 1,5 juta per tahun.

Sementara, siswa tidak mampu yang bersekolah di sekolah swasta bakal ditanggung seluruh biayanya.

"Siswa tidak mampu yang bersekolah di swasta akan kami tanggung 100 persen sepenuhnya," tutur Ridwan Kamil.

Dirinya mengungkapkan, Pemprov Jabar menyiapkan anggaran Rp 1,4 triliun untuk bantuan ini.

Mantan Wali Kota Bandung tersebut mengatakan, saat ini anggaran Provinsi Jabar difokuskan untuk penanganan pandemi Covid-19 dan pendidikan.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, tak ada lagi kabupaten/kota di Jawa Barat yang berada di level merah penularan Covid-19.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah membuat lima level tingkat penularan Virus Corona.

Tingkatannya dari yang level hitam (kritis), merah (berat), kuning (cukup berat), biru (moderat), dan hijau (aman).

"Kalau level kota/kabupaten di Jawa Barat sudah tidak ada lagi yang merah, itu minggu lalu," ujar Ridwan Kamil dalam silaturahmi Universitas Muhammadiyah Bandung yang digelar secara daring, Rabu (10/6/2020).

Jawa Barat memiliki 18 kabupaten dan 9 kota.

Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, saat ini terdapat 12 kabupaten/kota yang masuk level kuning, sementara 15 kota kabupaten lainnya telah masuk level biru.

Mantan Wali Kota Bandung ini mengungkapkan, angka penularan Covid-19 berada di bawah satu.

Dirinya mengatakan Jawa Barat masuk dalam posisi bawah dari 34 provinsi terkait penularan Covid-19.

"Dua hari terakhir angka penularan ini 0,7 untuk penduduk terbesar se-Indonesia yaitu 50 juta," tutur Emil.

Emil mengatakan, dalam kategori Badan Kesehatan Dunia (WHO), Jawa Barat masuk wilayah terkendali dalam penularan Virus Corona.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus proaktif untuk mencegah penyebaran Virus Corona.

Per 9 Juni 2020, terdapat 25 warga Jawa Barat yang dinyatakan positif Covid-19, 10 dinyatakan sembuh, dan tak ada yang meninggal dunia.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Penjelasan Kemendikbud soal Masa Pendidikan SMK Menjadi Empat Tahun, Setara dengan Diploma 1 atau 2,

https://wartakota.tribunnews.com/2020/06/12/penjelasan-kemendikbud-soal-masa-pendidikan-smk-menjadi-empat-tahun-setara-dengan-diploma-1-atau-2?page=all

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved