Berita Jakarta

Masyarakat Berteriak Tagihan Listrik Melonjak, Erick Thohir Beri Tanggapan Begini

Masyarakat berteriak tiba-tiba tagihan listrik melonjak miksalnya biasa 2 juta jadi 20 jutaan, Erick Thohir berkata: Itu Tagihan Berapa Bulan Jadi 1

Editor: Didik Triomarsidi
THINKSTOCKPHOTOS
Kaget lihat tagihan listrik. 

Editor : Didik Trio Marsidi

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kasus naiknya tagihan listrik membuat banyak pelanggan setiap PT PLN (persero) berteriak karena kesulitan membayar.

Banyaknya keluhan masyarakat tersebut membuat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ikut berkomentar.

Erick mengatakan kenaikan tagihan listrik itu bukan karena PT PLN (Persero) menaikkan tarif.

Menurutnya, lonjakan tagihan listrik terjadi karena konsumsi listrik masyarakat selama pandemi Covid-19 meningkat.

Susi Pudjiastuti: Saya Mohon Pak Presiden dari Lubuk Hati Paling Dalam

VIRAL TikTok Pejabat Bondowoso Digoyang Wanita Cantik di Meja, Setelah Heboh Baru Ngaku Khilaf

Seabreg Promo Terbaru Telkomsel, Kartu AS, simPATI, Loop, 6 GB Cuma 15K & Nelpon Sepuasnya

“Yang tadinya (tagihan listrik) bulanan, karena kemarin ada Covid, tidak tertagihkan. Baru tertagihkan pada bulan yang bisa ditagihkan, padahal itu tagihan berapa bulan jadi satu," ucap enteng Erick saat teleconference dengan wartawan, Jumat (12/6/2020).

"Memang kita biasa kalau enggak ditagih lupa, pas ditagih marah, padahal kita enggak lihat breakdown-nya,” katanya.

Namun, kata Erick, PLN telah memberikan keringanan kepada masyarakat yang tagihannya membengkak.

“Tapi apa pun kemarin PLN sudah buat pengumuman bisa dicicil, memang ya namanya juga bulanan,” kata Erick.

Sebelumnya, PT PLN (Persero) kembali menegaskan, membengkaknya tagihan bukan diakibatkan adanya kenaikan tarif listrik, melainkan meningkatkanya konsumsi pelanggan selama periode pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan.

Seorang petugas PLN memeriksa meter listrik di sebuah rumah. Pihak PLN menjelaskan penyebab lonjakan tagihan listrik.
Seorang petugas PLN memeriksa meter listrik di sebuah rumah. Pihak PLN menjelaskan penyebab lonjakan tagihan listrik. (PT PLN (Persero) UIW KSKT)

Direktur Niaga dan Manajemen PLN Bob Saril menjelaskan bahwa penghitungan tagihan listrik dilakukan dengan mengkalikan volume pemakaian listrik dengan tarif listrik yang berlaku.

Namun, dengan tidak dinaikannya tarif listrk sejak 2017, maka penyebab utama membengkaknya tagihan adalah meningkatnya konsumsi listrik pelanggan.

"Murni akibat pemakaian pelanggan selama Covid-19," katanya dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (11/6/2020).

Lebih lanjut, Bob mengatakan sejak Maret 2020 pihaknya tidak melakukan mencatatan meter pelanggan secara langsung.

Tagihan listrik rekening April hingga Mei dilakukan dengan menghitung konsumsi rata-rata selama 3 bulan terakhir.

Dengan demikian, kenaikan konsumsi listrik pada Maret dan April beberapa pelanggan tidak tercatat oleh PLN pada tagihan rekening April dan Mei.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved