Wabah Virus Corona
TERBARU, Penularan Virus Corona dari Rumah ke Rumah, Bukan Lewat Bersin
Waspada, saat ini penularan virus corona atau covid-19 dari rumah ke rumah, jadi bukan lagi lewat batuk & bersin, kasusnya terjadi di Bekasi.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kasus penularan virus Corona atau covid-19 dari rumah ke rumah baru-baru ini ditemukan di Bekasi.
Untuk itu masyarakat Indonesia perlu mewaspadai cara penularan virus tersebut yang diklaim dari rumah ke rumah.
Sekarang pertanyaannya, bagaimana hal itu bisa terjadi?
• VIRAL Video Curhatan Guru Honor Terima Gaji Rp 100 Ribu Sebulan, Hanya Cukup Beli Kuota 10 GB
• Link Live Streaming Belajar dari Rumah di TVRI Minggu 14 Juni: Dokumenter Alam
Begini kronologinya
Melansir dari Kompas.com, tren kasus Covid-19 di Kota Bekasi muncul dari rumah ke rumah ini disampaikan oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Kasus ini terjadi di Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria. Covid-19 menginfeksi tujuh orang yang berstatus satu keluarga.
Rahmat kemudian menjabarkan kronologi penularan Covid-19 dari rumah ke rumah tersebut.
Menurut dia, virus yang bernama resmi SARS-CoV-2 menginfeksi J, pedagang martabak.
Lalu, J menularkan Covid-19 ke keluarganya yang rumahnya saling berdekatan.
Sementara itu, Camat Medan Satria, Lia Erlina, mengatakan bahwa J terpapar Covid-19 setelah istrinya dinyatakan positif Covid-19 pada 30 Maret 2020.
Istri J kebetulan mempunyai penyakit bawaan kala itu, sedangkan J terpapar pada awal Juni.
“Jadi istrinya dulu yang kena. Jadi awalnya ada yang laporan ke tim Puskesmas Pejuang bahwa ada laporan satu warga di Pejuang terindikasi positif (istri J),” ucap Lia saat dihubungi, Jumat.
Istri J yang dinyatakan positif Covid-19 pun dibawa ke rumah sakit.
Setelah itu petugas kesehatan melakukan tes swab terhadap orang-orang yang berinteraksi dengan istri J.
Namun, J baru dinyatakan positif Covid-19 pada awal Juni.
Dia kebetulan beraktivitas sebagai pedagang martabak dan biasa bepergian ke pasar untuk membeli bahan baku dagangannya.
“Saat dinyatakan positif, dia tidak ke mana-mana dan kebetulan usaha jualannya masih libur sehingga dia langsung diisolasi,” ucap Lia, dikutip TribunJatim.com, Sabtu (13/6/2020).
Tidak hanya J, keluarganya yang tinggal berdekatan juga dinyatakan positif saat dilakukan tracing.
Ada tujuh dari 11 orang keluarganya yang dites swab dan dinyatakan positif Covid-19. Satu keluarga sempat berinteraksi pada saat momen Lebaran dan halalbihalal.
“Setelah itu didapatkanlah ada tujuh orang terdekatnya yang kebetulan memang bertetangga. Positif itu kakaknya J satu keluarga, ada suami, istri, dan dua anak positif. Kemudian, orangtua dari suaminya ini juga positif, langsung ditangani dan isolasi d RSUD,” kata Lia.
“Kemudian untuk yang lainnya karena memang orang tanpa gejala dan karena orangtuanya sudah sepuh sehingga untuk meminimalisasi segala risiko, langsung dirawat di RSUD dan yang lainnya kita lakukan isolasi mandiri,” tambahnya.
Ia mengatakan, karena J kerap ke pasar, tim kesehatan juga melakukan tracing ke pedagang pasar yang berinteraksi langsung dengan J.
Namun, para pedagang yang sempat berinteraksi dengan J dinyatakan negatif.
Oleh karena itu, pihak Pemkot lantas menyimpulkan bahwa penularan kasus Covid-19 kali ini terjadi dari rumah ke rumah.
“Tapi, ketika positif kan dia ada klaster besar ya dan ternyata tidak, dan akhirnya kami buat kesimpulan memang di klaster keluarga saja dan alhamdulillah ketika kita lakukan PCR kemarin, semuanya juga sudah pulang dilakukan tes terakhir semuanya negatif,” kata Lia.
“Jadi yang tujuh ini udah semuanya negatif setelah diperiksa swab sebanyak tiga kali, bahkan laporan dari Labkesda dan disampaikan langsung kepada camat kepada lurah dan kepada kepala puskesmasnya bahwa hasilnya negatif,” tuntasnya.
UPDATE Virus Corona di Indonesia
Sementara itu, pemerintah menyatakan bahwa penularan virus Corona masih terjadi di Indonesia, sehingga kasus Covid-19 terus bertambah hingga saat ini.
Berdasarkan data pemerintah hingga Jumat (12/6/2020) pukul 12.00 WIB, ada penambahan 1.111 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan kini ada 36.406 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama yang diumumkan pada 2 Maret 2020.
Hal ini diungkapkan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB pada Jumat sore.
"Kami dapatkan kasus Covid-19 yang positif ada 1.111 orang, sehingga totalnya menjadi 36.406 orang," ujar Yurianto.
Data yang sama juga memperlihatkan bahwa ada penambahan 577 pasien Covid-19 yang dinilai sudah sembuh.
Mereka dinyatakan sembuh setelah dua kali tes berdasarkan polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus Corona.
Dengan demikian, saat ini ada 13.213 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
Namun, masih ada kabar duka dengan adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Ada penambahan 48 pasien Covid-19 yang tutup usia dalam periode 11-12 Juni 2020.
Menurut Yuri, persentase kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia kini mencapai 35,8 persen.
Saat ini persentase kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia cenderung lebih tinggi daripada kematian.
"Sekarang persentase kesembuhan memang jauh lebih tinggi daripada persentase kematian. Kalau kita perhatikan data sampai saat ini, persentase kesembuhan kini 35,8 persen," ujarnya.
Sementara itu, persentase pasien yang meninggal dunia sebesar 5,67 persen hingga saat ini.
https://jatim.tribunnews.com/amp/2020/06/13/waspadai-penularan-virus-corona-dari-rumah-ke-rumah-terjadi-di-bekasi-bukan-lewat-batuk-bersin?page=all
