Air Terjun Lano di Tabalong
Tutup Saat Wabah Corona, Air Terjun Lano di Tabalong Diusulkan untuk Dibuka
Wisata Air Terjun Lano diusulkan Dispopar Kabupaten Tabalong Kalsel supaya dibuka lagi dan pengeola siap terapkan protokol kesehatan cegah corona.
Penulis: Dony Usman | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Sejak wabah virus corona atau Covid 19 melanda, seluruh tempat wisata akhirnya ditutup.
Termasuk, objek wisata Air Terjun Lano di Desa Lano, Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Setelah sekitar 3 bulan ditutup saat terjadi wabah corona tersebut, objek wisata Air Terjun Lano saat ini menjadi satu dari delapan wisata di yang diusulkan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kabupaten Tabalong untuk dibuka kembali.
Dengan masuknya dalam usulan untuk dibuka kembali, Ketua Pokdarwis Nagarawi yang mengelola Air Terjun Lano, yakni Jamin Effendi, menyatakan kesiapan pihaknya menuruti semua persyaratan.
• Air Terjun Dekat Gerbang Perbatasan Kalsel dan Kaltim
• Dalam Sebulan, Air Terjun Lano Kabupaten Tabalong Dikunjungi 1.000 Orang
• Pengunjung Disuguhi Pemandangan Eksotis Menuju Air Terjun Lano KabupatenTabalong
• VIDEO Wisata Alam Air Terjun Lano, Lokasinya di Perbatasan Kalsel-Kaltim
• Di Air Terjun Lano di Kabupaten Tabalong, Pengunjung Akan Melihat Tiga Bidadari
• Ini, Berbagai Fasilitas di Wisata Air Terjun Lano Kabupaten Tabalong
Paling utama, pengelola harus mau dan siap menerapkan peningkatan protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid 19 dari tempat wisata alam ini.
Seperti, pengunjung wajib mengenakan masker, penyiapan fasilitas cuci tangan, jaga jarak, pengaturan jalur keluar masuk pengunjung dan lainnya.
"Saat ini kami sudah berbenah, apabila pemerintah daerah memberikan izin, maka kami siap untuk melakukan penerapan protokol kesehatan di lapangan," tegasnya.
Disampaikannya juga, meski saat masih tutup pihaknya tetap melakukan kegiatan rutin untuk memberikan lokasi.
Ini karena kegiatan kebersihan sudah menjadi agenda di pokdarwis mereka yang dilakukan seminggu sekali.
(Banjarmasinpost.co.id/Dony Usman)