Kriminalitas Regional

KAUM Lelaki Tiba-tiba Menghilang dari Kampung Ini, Polisi Bingung: Kami Tak Menemukan Satu Pun

Kaum lelaki di Desa Mompang Julu, Mandailing Natal ( Madina), Sumatera Utara tiba-tiba menghilang, polisi yang menyisir dibuat bingung

Editor: Didik Triomarsidi
Handout
Kepala Polisi Resor Mandailing Natal AKBP Horas Tua Silalahi bersama Wadir Reskrimum Polda Sumut AKBP Faisal Napitupulu dan personel saat menyisir Desa Mompang Julu dan melakukan pendekatan persuasif kepada warga, Jumat (03/07/2020). Dari penyisiran tersebut, polisi mengamankan delapan orang warga saat bersembunyi di semak belukar. Jumlah total warga yang diamankan menjadi 11 orang. 

Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kaum lelaki di Desa Mompang Julu, Mandailing Natal ( Madina), Sumatera Utara tiba-tiba seolah menghilang ketika polisi menyisir kampung tersebut.

Penyisiran dan identifikasi dilakukan oleh Polres Madina, Polda Sumut serta Brimob pascabentrokan di wilayah tersebut.

"Kami tidak ada menemukan satu pun laki-laki di kampung ini," kata Kepala Urusan Humas Kepolisian Resor Madina Brigadir Kepala Yogi, Jumat (3/7/2020).

Para lelaki dewasa di desa itu diduga melarikan diri dan bersembunyi di perbukitan.

Pelaku Pembakar Mobil Wakapolres dan 2 Kendaraan Ditangkap, Warga Marah dan Blokir Jalan Sumatera

10 Tahun Tertidur, Suroto Jarang Makan dan Tak Mau Bicara, Menangis saat Dimandikan

Link Live Streaming Wolves vs Arsenal, Ini Cara Berlangganan Mola TV Liga Inggris

Awal mula bentrok Madina

Pada Senin (29/6/2020), ratusan warga Desa Mompang Julu, Penyabungan Utara, Mandailing Natal, Sumatera Utara memblokade jalan nasional penghubung Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

Mereka juga membakar dua unit mobil dan melempari petugas keamanan.

Akibatnya, sejumlah polisi mengalami luka-luka.

Bentrokan ini dipicu oleh kekecewaan warga perihal pembagian Bantuan Langsung Tunai ( BLT).

Warga memprotes kepala desa setempat. Uang BLT yang seharusnya dibagikan Rp 600.000,00 hanya diberikan Rp 200.000,00 pada warga.

"Kenapa bantuan yang seharusnya diberikan Rp 600.000 per kepala keluarga namun yang didapat hanya Rp 200.000?" tanya salah seorang warga Awaluddin.

Mereka menuntut kepala desa segera dicopot dari jabatannya.

Mediasi sempat dilakukan, namun warga meminta Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution dan kepala desa didatangkan ke hadapan mereka.

Aksi berujung ricuh lantaran warga menolak dibubarkan hingga polisi membawa satu unit mobil water connon.

Massa membakar dua unit mobil dan satu sepeda motor, serta melempari petugas.

Enam polisi terluka, tiga di antaranya harus dirawat di rumah sakit.

Warga Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), membakar dua mobil dan memblokir Jalinsum, Senin (29/6/2020).
Warga Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), membakar dua mobil dan memblokir Jalinsum, Senin (29/6/2020). (Tribun-Medan.com/Istimewa)

Kepala desa mundur

Senin (29/6/2020) malam, Camat Panyabungan Utara Ridho Pahlevi menyampaikan pernyataan tertulis dari kepala desa.

Kepala desa menyatakan bersedia mundur dari jabatannya.

"Demikian surat pernyatan Kepala Desa yang sudah bersedia untuk mengundurkan diri yang saya bacakan. Dan kami meminta kepada warga untuk membuka jalan demi kenyamanan kita bersama," ungkap Camat, Senin (29/06/2020).

Namun masyarakat belum merasa puas. Mereka menuntut agar aksi kericuhan yang terjadi tidak diproses oleh polisi.

Warga mengancam melakukan aksi lebih besar jika polisi menangkap mereka.

Tiga orang diamankan, warga kembali blokade jalan

Beberapa hari pascabentrok pertama, tepatnya Kamis (2/7/2020) siang, warga kembali memblokade jalan.

Hal itu dilakukan menyusul ditangkapnya tiga warga yang diduga kuat berperan dalam kerusuhan.

"Ada tiga orang warga yang kita amankan. Dan itu yang menyebabkan warga kembali memblokade jalan," kata Kasat Reskrim Polres Madina AKP Azwar Anas.

Warga mendesak supaya proses hukum tak dilanjutkan.

Namun, Azwar mengatakan, permintaan warga tersebut tidak bisa dipenuhi.

"Tetap harus kita proses hukum dan tidak mungkin kita biarkan. Bisa-bisa nanti efeknya lebih besar lagi," tutur dia.

Jalan yang diblokade akhirnya kembali dibuka. Pascaperistiwa itu, sedikitnya 300 personel gabungan terus berjaga di lokasi.

Personel dari Polres Mandailing Natal (Madina), Ditreskrimum Polda Sumut dan Batalyon C Brimob menyisir Desa Mompang Julu guna melakukan identifikasi, pascabentrokan gara-gara BLT yang terjadi pada Senin (29/06/2020). Akibat kejadian itu sedikitnya enam polisi luka-luka, dua mobil dan satu sepeda motor hangus dibakar massa.
Personel dari Polres Mandailing Natal (Madina), Ditreskrimum Polda Sumut dan Batalyon C Brimob menyisir Desa Mompang Julu guna melakukan identifikasi, pascabentrokan gara-gara BLT yang terjadi pada Senin (29/06/2020). Akibat kejadian itu sedikitnya enam polisi luka-luka, dua mobil dan satu sepeda motor hangus dibakar massa. (Handout)

Disisir, awalnya tak temukan laki-laki

Sehari usai aksi kedua, tepatnya Jumat (3/7/2020), Polres Madina, Tim Inafis serta Ditreskrimum Polda Sumatera Utara melakukan penyisiran.

"Penyisiran untuk kepentingan penyidikan serta inventarisasi apa saja kerusakan yang terjadi pascabentrokan," kata Kaur Humas Polres Madina Bripka Yogi.

Dalam penyisiran itu, ditemukan rumah kepala desa dirusak oleh massa yang mengamuk.

Anehnya, polisi tak menemukan satu pun laki-laki dewasa di kampung tersebut.

Diduga mereka bersembunyi dan melarikan diri di kawasan perbukitan untuk menghindari petugas.

"Ini kami bersama Pak Kapolres Madina, Wadir Krimum Polda Sumut dan Brimob sedang turun ke lokasi dan melakukan penyisiran. Dan kami tidak ada menemukan satu pun laki-laki di kampung ini," kata Yogi.

Setelah terus menyisir, polisi akhirnya mengamankan delapan laki-laki dewasa.

"Delapan orang kita amankan saat sedang bersembunyi di semak-semak. Dan sudah kita bawa ke Mapolres," tutur dia.

Dengan demikian, saat ini ada 11 warga yang diamankan.

"Jasi sampai saat ini ada 11 warga dan masih kita lakukan pemeriksaan," kata dia.

Yogi menyebut, situasi saat ini telah berangsur kondusif.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Kami Tak Menemukan Satu Pun Laki-laki di Kampung Ini.."",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved