Superball

Tak Ada Kompetisi, Djumaderi Masrun Sebut Psikologis Pemain Terganggu

Semenjak terhentinya semua aktivitas olahraga termasuk sepakbola, pemain pun libur. Kondisi ini berpengaruh terhadap psikologis mereka.

Penulis: Khairil Rahim | Editor: Hari Widodo
istimewa
Djumaderi Masrun Ketua Harian PSSI Kalsel 

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN- Tidak kunjung melandainya pendemi Covid 19 membuat Pemerintah menggunakan istilah new normal sebagai kondisi di mana masyarakat diminta ‘beradaptasi' dengan pandemi. Salah satunya juga aktivitas sepakbola.

Sesepuh dan pengamat bola asal Banua Djumaderi Maserun berpendapat apa yang diterapkan oleh pemerintah itu sudah benar namun tentu saja harus memperhatikan protokol kesehatan.

Ketua Harian PSSI Kalsel ini menambahkan selama hampir lima bulan tanpa aktivitas bertanding membuat pemain sepak bola akan merasa jenuh dan bosan.

Sehingga diperbolehkannya kembali beraktivitas bermain bola menjadi media paling efektif untuk mengembalikan psikologis dan sosial kultural bangsa ini.

Barito Putera & 4 Klub Tolak Liga 1 Digelar Oktober 2020, Mundari Karya: Tunggu Bertemu dengan PSSI

Target Martapura FC Tetap Lolos Liga 1, Namun Frans Khawatir soal Ini

Jadi Atlet Futsal di Banua, Karier Olahraga Mey Putri Meningkat ke Liga 1 Membela Bali United

"Bayangkan mereka selain tidak bisa menyalurkan hobi juga tanpa ada penghasilan dengan perbolehkannya bermain bola ini semoga para pemain kembali bisa menghidupi keluarga mereka," kata dia.

Saat ini kata sepuh olah raga Kalsel ini tepat untuk menuju era baru sepak bola Indonesia. Sepak bola melibatkan banyak sektor ekonomi hingga sosial.

"Sepakbola juga mencakup dari berbagai kalangan mulai dari atas hingga bawah," pungkas dia.

(Banjarmasin post.co.id/Khairil rahim)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved