Berita Tanalaut
VIDEO Jalan Menuju Pedalaman Desa Salaman Rusak Parah Berlumpur, Anggota PMI Harus Dorong Mobil
Demi menyalurkan bantuan sembako di Desa Salaman, Tim PMI Tanahlaut harus dorong mobil yang mogok terjebak lumpur di jalan desa setempat.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), lima hari lalu turut menyebabkan tergenangnya jalan menuju pedalaman Desa Salaman dan Riamadungan, Kecamatan Kintap.
Akibatnya badan jalan tersebut hancur. "Sangat parah kerusakannya, banyak lubang, becek, dan berlumpur. Sungguh sangat susah dilalui," tutur Marliana, anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Tala, Rabu (15/7/2020).
Ia menuturkan Selasa kemarin pihaknya menuju Desa Salaman membawa sembako untuk dibagikan kepada warga terdampak banjir setempat. Sembako yang diberikan berupa lima kilogram beras dan satu dus mie instan untuk tiap kepala keluarga (KK).
Jumlah total sembako yang disalurkan PMI Tala sebanyak 200 paket. Bahan pangan ini disalurkan kepada korban banjir di empat wilayah yakni di Sawahan, Telukbaru, Atuatu (Pelaihari), dan Salaman. Sembako tersebut sumbangan dari perusahaan tambang yang beroperasi di Kintap (Riamadungan).
Pihaknya susah payah menuju salah satu desa terpencil di Tala tersebut. Bahkan mobil yang mereka tumpangi terjebak di lumpur hingga mesin mogok.
"Kami pun harus ramai-ramai mendorong. Akhirnya mobil baru bisa keluar dari kubangan setelah ditarik oleh mobil lain milik warga," tutur Marliana.
Dikatakannya, kondisi jalan yang hancur mulai terjadi sejak sekitar kilometer 16. "Bisa dikatakan hampir sepanjangan jalan menuju Salaman hancur, mulai dari depan. Kalau setelah Salaman menuju Desa Riamadungan di kilometer 27 masih lumayan nyaman dilewati," bebernya.
Sekadar diketahui, Salaman dan Riamadungan adalah desa paling hulu di wilayah Kecamatan Kintap. Sekaligus merupakan desa paling terpencil di Tala. Jarak dari Jalan A Yani sejauh sekitar 17 kilometer Desa Salaman dan pada kilometer 27 Desa Riamadungan.
Jalan menuju desa terpencil tersebut merupakan jalan koridor pertambangan dan perusahaan perkebunan. "Kami berharap perusahaan berada di wilayah jalan yang hancur itu, tolong diperhatikan, diperbaiki. Kasihan warga karena itu juga menjadi jalan satu-satunya bagi warga Salaman dan Riamadungan menuju pasar di ibu kota kecamatan," tandas Marliana.
Kalangan warga setempat pun sangat berharap jalan tersebut segera diperbaiki. "Sejak dulu hingga sekarang kami sering kesusahan kalau mau keluar kampung karena kondisi jalan yang rusak. Mohon perhatiannya," ucap Ahmad, warga Salaman.
(Banjarmasinpost.co. id/idda royani)